
Jokowi Sebut Beras Surplus 2,85 Juta Ton, Kenapa Masih Impor?
Yanurisa Ananta & Samuel Pablo, CNBC Indonesia
17 February 2019 22:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menjawab pertanyaan tajam Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengenai alasan impor pangan dalam Debat Capres Putaran II di Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Prabowo menanyakan kepada sang petahana mengapa dalam empat tahun kepemimpinannya Jokowi yang awalnya berjanji tidak akan mengimpor komoditas pangan justru mengingkari janjinya.
"2014 kita mengimpor jagung 3,5 juta ton, 2018 kemarin kita hanya impor 180.000 ton artinya petani kita sudah produksi 3,3 juta ton. Memang tidak mungkin kita membalikkan tangan dalam setahun dua tahun," ungkap Jokowi.
Di bidang beras, ia mengklaim bahwa sejak 2014 sampai sekarang impor beras Indonesia turun.
Pada 2018, produksi Indonesia mencapai 32 juta ton dan konsumsi 29 juta ton sehingga ada surplus 2,85 juta ton.
"Kita sebenarnya sudah surplus. Kenapa kita impor? Itu untuk menjaga ketersediaan stok, stabilisasi harga, cadangan untuk bencana atau serangan hama," tegas Jokowi.
(prm/tas) Next Article Jokowi Klaim Sukses Pangkas Impor Jagung, Benarkah?
Prabowo menanyakan kepada sang petahana mengapa dalam empat tahun kepemimpinannya Jokowi yang awalnya berjanji tidak akan mengimpor komoditas pangan justru mengingkari janjinya.
"2014 kita mengimpor jagung 3,5 juta ton, 2018 kemarin kita hanya impor 180.000 ton artinya petani kita sudah produksi 3,3 juta ton. Memang tidak mungkin kita membalikkan tangan dalam setahun dua tahun," ungkap Jokowi.
Pada 2018, produksi Indonesia mencapai 32 juta ton dan konsumsi 29 juta ton sehingga ada surplus 2,85 juta ton.
"Kita sebenarnya sudah surplus. Kenapa kita impor? Itu untuk menjaga ketersediaan stok, stabilisasi harga, cadangan untuk bencana atau serangan hama," tegas Jokowi.
(prm/tas) Next Article Jokowi Klaim Sukses Pangkas Impor Jagung, Benarkah?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular