
Truk 'Kegemukan', Menhub: Pak Polisi, Jangan Ditangkap Dulu
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
14 February 2019 16:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) 2019 di Ballroom Hotel Santika Kelapa Gading, Mahaka Square, Jakarta Utara, Kamis (14/2/2019).
Dalam kesempatan itu, BKS, sapaan akrab Budi Karya Sumadi, menyinggung perihal truk 'kegemukan' alias overdimension and overloading (ODOL) yang kerap ditemui di jalan raya.
Menurut dia, keberadaan truk 'kegemukan' berdampak kepada pembengkakan biaya untuk pengelolaan jalan. Imbasnya, dana yang ada tidak dapat digunakan untuk membangun jalan yang baru.
Oleh karena itu, pada Juli 2018, Kemenhub bersama Polri, Kejaksaan, dan Pengadilan meluncurkan kesepakatan untuk menegakkan aturan yang ada. Perjanjian itu diteken bersama sejumlah asosiasi, termasuk Aptrindo.
"Tapi dari dialog dan Pak Presiden sempat memutuskan, kita kasih waktu dan masukan. Dan saya minta pak dirjen (Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi) supaya dialognya terus, jangan ada lewat-lewat," ujar BKS.
"Dan kepada pak korlantas (Kepala Korlantas Polri Irjen Refdi Andri) juga kita soft pak, jangan ada yang ditangkep-tangkepin dulu. Karena ada informasi ada yang mulai nangkep-nangkep, jangan," lanjutnya.
Lebih lanjut, BKS mengatakan, Aptrindo merupakan salah satu kontributor dalam perekonomian Indonesia. Sebab, banyak truk yang telah mengantarkan atau mendistribusikan sembako seperti dalam bentuk beras dari satu tempat ke tempat lain.
"Kalau gak ada bapak ibu sekalian, ekonomi indonesia tidak berjalan baik," kata BKS.
Simak video seputar kiprah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Cerita BKS Soal Pesawat & Kereta Lumpuh Gegara Pandemi Corona
Dalam kesempatan itu, BKS, sapaan akrab Budi Karya Sumadi, menyinggung perihal truk 'kegemukan' alias overdimension and overloading (ODOL) yang kerap ditemui di jalan raya.
![]() |
Oleh karena itu, pada Juli 2018, Kemenhub bersama Polri, Kejaksaan, dan Pengadilan meluncurkan kesepakatan untuk menegakkan aturan yang ada. Perjanjian itu diteken bersama sejumlah asosiasi, termasuk Aptrindo.
"Tapi dari dialog dan Pak Presiden sempat memutuskan, kita kasih waktu dan masukan. Dan saya minta pak dirjen (Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi) supaya dialognya terus, jangan ada lewat-lewat," ujar BKS.
"Dan kepada pak korlantas (Kepala Korlantas Polri Irjen Refdi Andri) juga kita soft pak, jangan ada yang ditangkep-tangkepin dulu. Karena ada informasi ada yang mulai nangkep-nangkep, jangan," lanjutnya.
![]() |
Lebih lanjut, BKS mengatakan, Aptrindo merupakan salah satu kontributor dalam perekonomian Indonesia. Sebab, banyak truk yang telah mengantarkan atau mendistribusikan sembako seperti dalam bentuk beras dari satu tempat ke tempat lain.
"Kalau gak ada bapak ibu sekalian, ekonomi indonesia tidak berjalan baik," kata BKS.
Simak video seputar kiprah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Cerita BKS Soal Pesawat & Kereta Lumpuh Gegara Pandemi Corona
Most Popular