
Andai Gagal Juara, Liverpool Masih Punya Prestasi Kok
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 February 2019 08:41

Andai saja Liverpool gagal juara, tim besutan Manajer Juergen Klopp masih punya penghiburan yaitu secara finansial. Klub mencatat sepanjang tahun fiskal 2018, laba sebelum pajak mencapai GBP 125 juta. Meroket 212,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Salah satu penyokong pertumbuhan laba tersebut adalah dari penjualan pemain, terutama Philippe Coutinho. Si Penyihir Mungil dilepas ke Barcelona (Spanyol) dengan biaya yang bisa mencapai GBP 142 juta. Transfer Coutinho menjadi yang termahal kedua di dunia, hanya kalah dari kala Neymar pindah dari Barcelona ke Paris St Germain (Prancis).
Penyumbang lainnya adalah keikutsertaan Liverpool di Liga Champions Eropa musim 2017/2018, yang sampai ke babak final. Uang hadiah dari Liga Champions begitu signifikan mendorong laba karena musim 2016/2018 Liverpool tidak berpartisipasi di kompetisi antarklub Eropa.
Seluruh komponen utama pendapatan mengalami peningkatan. Di sisi hak siar/media, terjadi pertumbuhan 42,86% menjadi GBP 220 juta. Kemudian pendapatan komersial melonjak 12,41% ke GBP 154 juta dan pendapatan dari pertandingan naik 9,46% menjadi GBP 81 juta.
"Laporan keuangan memang fluktuatif, tetapi dalam laporan terakhir ini kita melihat klub menjejakkan kaki ke posisi yang lebih kuat. Apalagi keuntungan kemudian dipakai untuk berinvestasi di pemain dan infrastruktur.
"Kami terus berinvestasi dengan menambah pemain sesuai dengan area yang dibutuhkan. Komplek latihan baru di Kirkby juga sedang dibangun yang akan menyediakan fasilitas kelas satu bagi para pemain dan staf serta membangun komunitas setempat," papar Andy Hughes, COO Liverpool, mengutip liverpoolfc.com.
Jadi kalau saja Mohamed Salah dan kolega gagal menjadi juara Liga Primer, mereka masih punya sesuatu yang bisa dibanggakan. Ada prestasi di bidang keuangan, terjadi pertumbuhan cuan yang signifikan.
Namun sayang, prestasi ini sepertinya tidak akan berarti apa-apa jika trofi Liga Primer gagal mendarat ke Anfield. Sebab para penggemar Liverpool tidak akan bisa membalas cemoohan fans klub lain dengan menunjukkan laporan keuangan. Tidak akan mempan...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Salah satu penyokong pertumbuhan laba tersebut adalah dari penjualan pemain, terutama Philippe Coutinho. Si Penyihir Mungil dilepas ke Barcelona (Spanyol) dengan biaya yang bisa mencapai GBP 142 juta. Transfer Coutinho menjadi yang termahal kedua di dunia, hanya kalah dari kala Neymar pindah dari Barcelona ke Paris St Germain (Prancis).
Penyumbang lainnya adalah keikutsertaan Liverpool di Liga Champions Eropa musim 2017/2018, yang sampai ke babak final. Uang hadiah dari Liga Champions begitu signifikan mendorong laba karena musim 2016/2018 Liverpool tidak berpartisipasi di kompetisi antarklub Eropa.
"Laporan keuangan memang fluktuatif, tetapi dalam laporan terakhir ini kita melihat klub menjejakkan kaki ke posisi yang lebih kuat. Apalagi keuntungan kemudian dipakai untuk berinvestasi di pemain dan infrastruktur.
"Kami terus berinvestasi dengan menambah pemain sesuai dengan area yang dibutuhkan. Komplek latihan baru di Kirkby juga sedang dibangun yang akan menyediakan fasilitas kelas satu bagi para pemain dan staf serta membangun komunitas setempat," papar Andy Hughes, COO Liverpool, mengutip liverpoolfc.com.
Jadi kalau saja Mohamed Salah dan kolega gagal menjadi juara Liga Primer, mereka masih punya sesuatu yang bisa dibanggakan. Ada prestasi di bidang keuangan, terjadi pertumbuhan cuan yang signifikan.
Namun sayang, prestasi ini sepertinya tidak akan berarti apa-apa jika trofi Liga Primer gagal mendarat ke Anfield. Sebab para penggemar Liverpool tidak akan bisa membalas cemoohan fans klub lain dengan menunjukkan laporan keuangan. Tidak akan mempan...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular