Andai Gagal Juara, Liverpool Masih Punya Prestasi Kok

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 February 2019 08:41
Andai Gagal Juara, Liverpool Masih Punya Prestasi <i>Kok</i>
Foto: liverpoolfc.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Liga Primer Inggris semakin ketat. Dua kuda pacu terdepan, Liverpool dan Manchester City, bergantian menguasai puncak klasemen. Mungkin ketegangan ini akan berlangsung hingga akhir musim  2018/2019, kecuali salah satu dari mereka ada yang selip. 

Malam tadi waktu Indonesia, Liverpool mengkudeta City dari posisi teratas sebagai dampak kemenangan atas Bournemoth dengan skor 3-0 di Anfield. Si Merah unggul 3 poin dari Citizens. 

Namun posisi ini bisa berubah andai David Silva cs berhasil mengalahkan Chelsea malam ini ini waktu Indonesia. Agak berat karena Si Biru tentu ingin mengamankan posisi di empat besar yang kini diisi oleh Manchester United. 

Sejatinya posisi Liverpool di puncak klasemen sudah cukup aman pada Tahun Baru. Namun memasuki 2019, performa Liverpool bagai rupiah yang dihantui oleh defisit transaksi berjalan (current account deficit). Rentan digoyang... 

Imbang dalam 2 pertandingan beruntun membuat jarak Liverpool-City hanya 3 poin bersih. City yang sempat kehilangan asa dalam perburuan gelar akhirnya bergairah lagi. 

"Setelah (kalah) dari Newcastle, situasinya sangat berat. Pemain, staf, semua merasa sedih karena kami merasa sudah kehilangan (gelar) Liga Primer. Sekarang kami bisa kembali ke puncak walau memainkan 1 pertandingan lebih banyak," kata Bernardo Silva, gelandang City, mengutip Reuters. 

Oleh karena itu, Liverpool harus selalu ekstra waspada. Sekali saja kalah, bahkan seri sekalipun, City akan menyalip.

City punya satu keuntungan besar yang mungkin tidak dimiliki Liverpool (atau tim Liga Primer lainnya), yaitu kedalaman skuat. Pemain-pemain asuhan Manajer Josep 'Pep' Guardiola boleh dibilang merata, tidak bisa dibedakan mana pilihan utama atau pelapis. Kualitasnya setara. 

Sementara Liverpool agak limbung sejak awal tahun karena badai cedera, terutama di lini belakang. Tidak ada pelapis yang mumpuni sehingga Liverpool kemudian seolah lupa caranya clean sheet. Gawang Alisson Becker yang awalnya sangat sulit ditembus menjadi bak jalan tol Trans Jawa. Lempeng saja... 

Jadi, meski sekarang Liverpool unggul 3 angka dari City, peruntungan masih sangat mungkin berubah. City dengan bekal skuat yang lebih gemuk dan berkualitas punya peluang mempertahankan mahkota Liga Primer, sementara Liverpool bisa saja kembali mengalami nearly season seperti pada 2013/2014. 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Andai saja Liverpool gagal juara, tim besutan Manajer Juergen Klopp masih punya penghiburan yaitu secara finansial. Klub mencatat sepanjang tahun fiskal 2018, laba sebelum pajak mencapai GBP 125 juta. Meroket 212,5% dibandingkan tahun sebelumnya. 

Salah satu penyokong pertumbuhan laba tersebut adalah dari penjualan pemain, terutama Philippe Coutinho. Si Penyihir Mungil dilepas ke Barcelona (Spanyol) dengan biaya yang bisa mencapai GBP 142 juta. Transfer Coutinho menjadi yang termahal kedua di dunia, hanya kalah dari kala Neymar pindah dari Barcelona ke Paris St Germain (Prancis).

Penyumbang lainnya adalah keikutsertaan Liverpool di Liga Champions Eropa musim 2017/2018, yang sampai ke babak final. Uang hadiah dari Liga Champions begitu signifikan mendorong laba karena musim 2016/2018 Liverpool tidak berpartisipasi di kompetisi antarklub Eropa. 

Seluruh komponen utama pendapatan mengalami peningkatan. Di sisi hak siar/media, terjadi pertumbuhan 42,86% menjadi GBP 220 juta. Kemudian pendapatan komersial melonjak 12,41% ke GBP 154 juta dan pendapatan dari pertandingan naik 9,46% menjadi GBP 81 juta. 

"Laporan keuangan memang fluktuatif, tetapi dalam laporan terakhir ini kita melihat klub menjejakkan kaki ke posisi yang lebih kuat. Apalagi keuntungan kemudian dipakai untuk berinvestasi di pemain dan infrastruktur. 

"Kami terus berinvestasi dengan menambah pemain sesuai dengan area yang dibutuhkan. Komplek latihan baru di Kirkby juga sedang dibangun yang akan menyediakan fasilitas kelas satu bagi para pemain dan staf serta membangun komunitas setempat," papar Andy Hughes, COO Liverpool, mengutip liverpoolfc.com. 

Jadi kalau saja Mohamed Salah dan kolega gagal menjadi juara Liga Primer, mereka masih punya sesuatu yang bisa dibanggakan. Ada prestasi di bidang keuangan, terjadi pertumbuhan cuan yang signifikan. 

Namun sayang, prestasi ini sepertinya tidak akan berarti apa-apa jika trofi Liga Primer gagal mendarat ke Anfield. Sebab para penggemar Liverpool tidak akan bisa membalas cemoohan fans klub lain dengan menunjukkan laporan keuangan. Tidak akan mempan...


TIM RISET CNBC INDONESIA



(aji/aji) Next Article Liverpool vs Barcelona dalam Angka, yang Kelima Ngenes

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular