Internasional

Mengapa Vietnam Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Kim Jong Un?

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
06 February 2019 15:34
Vietnam akan menjadi tuan rumah pertemuan Presiden (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 27-28 Februari mendatang.
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Jakarta, CNBC Indonesia - Vietnam akan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi berikutnya antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 27-28 Februari mendatang.

Negara Asia Tenggara ini dijalankan oleh pemerintahan komunis tetapi dengan kecenderungan kapitalis dan merupakan kawan baik bagi AS dan Korea Utara.


Singapura telah menjadi tuan rumah untuk pertemuan pertama mereka Juni tahun lalu.

Seperti Korea Utara, Vietnam pernah terjebak dalam perang berdarah dan pahit dengan AS.

Tetapi tidak seperti Pyongyang, Hanoi sekarang menganggap Washington sebagai sekutu terdekatnya. Vietnam telah bangkit dari kerusakan perang dan menjadi salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Asia, serta salah satu yang paling cerdas secara diplomatis.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Vietnam dipilih menjadi tuan rumah pertemuan tingkat tinggi antara Trump-Kim yang kedua, sebagaimana dilansir dari AFP, Rabu (6/2/2019).

Apakah keputusan itu masuk akal?
Vietnam memenuhi banyak persyaratan. Bagi Kim, butuh penerbangan yang cukup singkat dari Pyongyang untuk mencapai Vietnam. Ia biasanya lebih memilih bepergian dengan kereta api berlapis baja.

Hanoi juga menjadi markas bagi kedutaan besar AS dan Korea Utara yang membantu persiapan pertemuan.

Mengapa Vietnam Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Kim Jong Un?Foto: Kereta api yang diduga ditumpangi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un saat berkunjung ke Korea Selatan (REUTERS/Jason Lee)

Hanoi menikmati hubungan persahabatannya dengan kedua negara dan dianggap sebagai wilayah yang "netral", tidak seperti, katakanlah, negara bagian Hawaii di AS, yang juga dikabarkan masuk dalam pertimbangan.

Keamanan di negara komunis ini sangat ketat bahkan selama masa normal. Pihak berwenang akan dengan hati-hati mengontrol akses media dan orang banyak dalam acara di mana pergerakan antara para pemimpin akan dipantau ketat oleh seluruh dunia.

Mengapa Kim Setuju Bertemu Trump di Vietnam?
Vietnam adalah salah satu dari sedikit negara yang memiliki hubungan baik dengan Korea Utara.

Hubungan diplomatik antara Hanoi dan Pyongyang dimulai pada 1950, dan Korea Utara mengirim personil angkatan udara selama Perang Vietnam.

Pemimpin Korea Utara terakhir yang mengunjungi Vietnam adalah kakek Kim Jong Un, Kim Il Sung, pada 1958 meskipun beberapa pejabat senior telah berkunjung sejak itu.

Perdagangan antara Korea Utara dan Vietnam mencapai US$7 juta pada 2017.

Perjalanan pertama Kim ke Vietnam ini juga bisa menjadi kesempatan baginya untuk mempelajari transformasi ekonomi pasca-perang.

Bagaimana dengan Washington?
Vietnam mungkin juga menjadi lokasi penting yang strategis bagi AS, yang saat ini terjebak dalam perang dagang dengan China, salah satu sekutu terdekat Korea Utara.

Trump dapat menggunakan Vietnam untuk "memberi isyarat pada Beijing bahwa Korea Utara tidak berada dalam kendali Anda dan kami memiliki penyeimbang terhadap pengaruh China di wilayah ini", kata Cheon Seong Whun, seorang peneliti tamu di Institut Asan untuk Studi Kebijakan di Seoul.

Mengapa Vietnam Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Kim Jong Un?Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump berjabat tangan saat bertemu di Singapura, Juni 2018 (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)

Washington juga ingin memamerkan kisah sukses ekonomi Vietnam, yang disebut-sebut oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo selama kunjungan ke negara itu tahun lalu.

"Negara Anda dapat meniru jalan itu. Terserah apakah Anda akan memanfaatkan momen ini," kata Pompeo dalam sambutannya yang ditujukan pada Kim.

"Ini bisa menjadi keajaibanmu juga di Korea Utara."



Mengapa Vietnam tertarik menjadi tuan rumah?
Vietnam sangat ingin menampilkan kondisi diplomatiknya di panggung global, menyusul konferensi tingkat tinggi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada 2017 dan pertemuan Forum Ekonomi Dunia regional (WEF) tahun lalu.

Pertemuan Trump-Kim dapat menghasilkan lebih dari satu jalan keluar.

Menjadi tuan rumah pertemuan puncak dunia dapat meningkatkan "status Vietnam di komunitas internasional, yang membantu negara itu menarik pariwisata dan investasi asing", kata Vu Minh Khuong, seorang analis kebijakan di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di Singapura.

[Gambas:Video CNBC]



(prm) Next Article Pertemuan Trump-Kim Berakhir Lebih Cepat, Ada Apa?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular