
Pengumuman! Groundbreaking MRT Fase II Jalan Terus
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
02 February 2019 11:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menegaskan mendukung penuh pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Fase II sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) guna mendukung moda transportasi massal di Jabodetabek.
"Dari Oktober 2018 hingga 16 Januari 2019, Kemensetneg telah lima kali mengadakan rapat koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta, PT. MRT Jakarta, dan Anggota Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka untuk mendapatkan kajian komprehensif dari berbagai pemangku kepentingan," kata Asisten Deputi Hubungan Masyarakat (Asdep Humas) Kemensetneg Eddy Cahyono Sugiarto, seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Sabtu (2/2/2019).
Eddy menyampaikan hal ini menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengatakan bahwa groundbreaking MRT fase II, yang awalnya direncanakan akan dilaksanakan pada Januari 2019, terhambat karena Pemprov DKI Jakarta belum mendapatkan persetujuan dari Kemensetneg.
Menurut Eddy, pihaknya masih menunggu kajian dari PT. MRT Jakarta serta pendapat dari K/L terkait terkait addendum AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) yang dibuat tahun 2011, analisis lalu lintas, hingga kajian keamanan terhadap objek vital nasional.
Rekomendasi yang belum keluar terkait Stasiun dan Gardu Induk di kawasan Monas maupun titik akhir pembangunan proyek MRT fase 2 yang belum diputuskan.
"Namun demikian, semestinya itu tidak menghambat groundbreaking pengerjaan proyek ini," imbuhnya.
Sebagai informasi, MRT fase 2 rencananya dibangun dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Kampung Bandan, dengan fase pertama Bundaran Hotel Indonesia - Kota. Total biaya yang diperlukan untuk membangun fase 2 mencapai Rp 25 triliun.
(dru) Next Article Jakarta Siap Sambut Era Baru Transportasi Publik dengan MRT
"Dari Oktober 2018 hingga 16 Januari 2019, Kemensetneg telah lima kali mengadakan rapat koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta, PT. MRT Jakarta, dan Anggota Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka untuk mendapatkan kajian komprehensif dari berbagai pemangku kepentingan," kata Asisten Deputi Hubungan Masyarakat (Asdep Humas) Kemensetneg Eddy Cahyono Sugiarto, seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Sabtu (2/2/2019).
Eddy menyampaikan hal ini menanggapi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengatakan bahwa groundbreaking MRT fase II, yang awalnya direncanakan akan dilaksanakan pada Januari 2019, terhambat karena Pemprov DKI Jakarta belum mendapatkan persetujuan dari Kemensetneg.
Rekomendasi yang belum keluar terkait Stasiun dan Gardu Induk di kawasan Monas maupun titik akhir pembangunan proyek MRT fase 2 yang belum diputuskan.
"Namun demikian, semestinya itu tidak menghambat groundbreaking pengerjaan proyek ini," imbuhnya.
Sebagai informasi, MRT fase 2 rencananya dibangun dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Kampung Bandan, dengan fase pertama Bundaran Hotel Indonesia - Kota. Total biaya yang diperlukan untuk membangun fase 2 mencapai Rp 25 triliun.
(dru) Next Article Jakarta Siap Sambut Era Baru Transportasi Publik dengan MRT
Most Popular