Internasional

Maduro: Trump Minta Kolumbia Bunuh Dirinya

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 January 2019 19:40
Tetapi, Maduro juga mengatakan dia terbuka terhadap kemungkinan perundingan dengan pemimpin AS dan musuh domestiknya sendiri.
Foto: Venezuela's President Nicolas Maduro (Miraflores Palace/Handout via REUTERS)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan pemerintahan negara tetangganya, Kolombia, untuk membunuhnya. Namun Maduro juga mengatakan tetap terbuka terhadap kemungkinan perundingan dengan pemimpin AS dan para oposisi di dalam negeri sendiri.

"Donald Trump tanpa ragu memberikan perintah untuk membunuh saya dan telah mengatakan kepada pemerintah Kolombia dan mafia Kolombia untuk membunuh saya," kata Maduro kepada RIA, mengutip Reuters.

Dalam sebuah wawancara dengan agen RIA Rusia, Maduro juga menolak seruan untuk mengadakan pemilihan awal, mengatakan perintah untuk menangkap saingannya Juan Guaido belum diberikan, dan berjanji Caracas akan menghormati utangnya ke Rusia dan China.

Menghadapi tantangan terbesar dari pemerintahannya selama enam tahun, pemimpin sosialis berusia 56 tahun itu juga mengatakan angkatan bersenjata tetap setia dan Presiden Vladimir Putin mendukungnya dibelakang.

Komentar Maduro diterbitkan pada hari Rabu, ketika pertarungan untuk menguasai Venezuela meningkat, serta ada ancaman demo jalanan baru yang telah direncanakan. Pemerintah juga mempersiapkan penyelidikan terhadap presiden sementara Guaido, yang mengakui sendiri posisinya.

Venezuela jatuh lebih jauh ke dalam kekacauan pada pekan lalu setelah Amerika Serikat mengakui Guaido (35 tahun), sebagai presiden sementara, sedangkan Rusia, yang meminjamkan Caracas sekitar US$ 17 miliar sejak 2006, terus mendukung Maduro.

Meskipun Venezuela terus menyebut tuduhan lama yang dikecam oleh para kritikus sebagai bualan belaka, tapi ada spekulasi mengenai rencana militer tersebut, setelah penasihat Trump John Bolton muncul pada hari Senin dengan catatan yang menunjukkan kata-kata "5.000 pasukan dikirim ke Kolombia."

"Jika sesuatu terjadi pada saya suatu hari, Donald Trump dan Presiden Kolombia Ivan Duque adalah orang yang harus bertanggung jawab," kata Maduro tentang musuh sayap kanannya.
(hps/hps) Next Article Venezuela Memanas! Maduro Tawarkan Pemilu, Oposisi Gelar Demo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular