
Panas! Tim Prabowo Ungkap Presiden RI yang Hobi Impor Beras
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
31 January 2019 07:54

Berikut data rata-rata impor beras sejak zaman Presiden Soeharto yang disampaikan Dradjad :
Tak hanya beras yang jadi polemik. Sepanjang 2018, keran impor sejumlah komoditas pangan masih mengalir deras seperti gandum, kedelai hingga gula.
Data BPS menunjukkan impor kedelai hingga November sebesar 2,41 juta ton. Kedelai merupakan bahan baku utama produksi tempe dan tahu serta industri makanan-minuman (mamin) lainnya seperti kecap.
Kedelai sebenarnya diproduksi di dalam negeri. Namun, harga jualnya yang lebih rendah dibandingkan padi atau jagung membuat petani kehilangan insentif untuk terus menanam. Kementan mencoba menggairahkan kembali produksi kedelai melalui sistem tanam tumpang sari.
Impor gula mentah (raw sugar) untuk keperluan konsumsi masyarakat di tahun ini mencapai 1,1 juta ton. Gula ini diolah menjadi gula kristal putih (GKP) oleh tujuh BUMN industri gula.
Perinciannya tiga anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yakni PTPN X, XI, dan XII, PT Gendhis Multi Manis (GMM) milik Bulog, dan tiga anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Petani tebu pun banyak yang menolak impor ini karena menganggap gula hasil produksi petani masih banyak yang belum terserap.
Adapun impor daging sapi dan kerbau hingga November tercatat sebanyak 179.257 ton, naik 22,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah ini termasuk impor daging kerbau asal India yang mencapai 62 ribu ton.
(wed)
- Presiden Soeharto (12 Maret 1967 s/d 21 Mei 1998) : 0,816 juta ton / tahun (Data sejak 1969, kecuali 1989).
- Presiden BJ Habibie (21 Mei 1998 s/d 20 Oktober 1999) : 2,942 juta ton / tahun.
- Presiden Abdurrahman Wahid (20 Oktober 1999 s/d 23 Juli 2001) : 0,773 juta ton / tahun.
- Presiden Megawati Soekarnoputri (23 Juli 2001 s/d 20 Oktober 2004) : 1,143 juta ton / tahun.
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (20 Oktober 2004 s/d 20 Oktober 2014) : 0,902 juta ton / tahun
- Presiden Joko Widodo (data 20 Oktober 2014 s/d September 2018) : 1,174 juta ton / tahun.
Tak hanya beras yang jadi polemik. Sepanjang 2018, keran impor sejumlah komoditas pangan masih mengalir deras seperti gandum, kedelai hingga gula.
Data BPS menunjukkan impor kedelai hingga November sebesar 2,41 juta ton. Kedelai merupakan bahan baku utama produksi tempe dan tahu serta industri makanan-minuman (mamin) lainnya seperti kecap.
Impor gula mentah (raw sugar) untuk keperluan konsumsi masyarakat di tahun ini mencapai 1,1 juta ton. Gula ini diolah menjadi gula kristal putih (GKP) oleh tujuh BUMN industri gula.
Perinciannya tiga anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yakni PTPN X, XI, dan XII, PT Gendhis Multi Manis (GMM) milik Bulog, dan tiga anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Petani tebu pun banyak yang menolak impor ini karena menganggap gula hasil produksi petani masih banyak yang belum terserap.
Adapun impor daging sapi dan kerbau hingga November tercatat sebanyak 179.257 ton, naik 22,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah ini termasuk impor daging kerbau asal India yang mencapai 62 ribu ton.
(wed)
Pages
Most Popular