Internasional

Tembok Pintar, Solusi Demokrat untuk Trump Akhiri Shutdown

Rehia Indrayanti Beru Sebayang, CNBC Indonesia
24 January 2019 11:45
Penutupan sebagian pemerintah (shutdown) Amerika Serikat (AS) telah memasuki hari ke-33.
Foto: Sebuah tanda menyatakan Arsip Nasional ditutup karena penutupan sebagian pemerintah federal di Washington, AS, 22 Desember 2018. REUTERS / Joshua Roberts
Washington DC, CNBC Indonesia - Penutupan sebagian pemerintah (shutdown) Amerika Serikat (AS) telah memasuki hari ke-33. Kengototan Presiden AS Donald Trump dan Partai Demokrat yang menguasai Kongres AS juga belum menemui titik temu.

Namun, pada Rabu (24/1/2019), petinggi Demokrat di Kongres AS melayangkan gagasan untuk mengakhiri penutupan sebagian pemerintah AS. Caranya adalah dengan memberikan sebagian atau seluruh dana yang diinginkan Trump untuk keamanan di sepanjang perbatasan Meksiko, tetapi untuk dibelanjakan pada perangkat keamanan selain tembok perbatasan.



Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat James Clyburn mengatakan Demokrat sedang menyusun tawaran itu dalam sebuah surat. Demokrat, menurut dia, dapat memenuhi permintaan Trump untuk mencairkan pendanaan sebesar US$ 5,7 miliar untuk keamanan perbatasan, tetapi untuk membeli alat keamanan berteknologi tinggi seperti drone, sinar-X dan sensor, serta menambah lebih banyak agen patroli perbatasan.

"Seperti yang diminta presiden, jika ingin menggunakan US$ 5,7 miliar-nya untuk keamanan perbatasan, maka kami akan memenuhi permintaan itu asalkan digunakan sesuai permintaan kami, yaitu membangun tembok pintar (smart wall)," kata Clyburn kepada wartawan.

Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat lainnya Steny Hoyer membenarkan Demokrat akan membahas "sejumlah besar uang tambahan" untuk keamanan perbatasan demi tercapainya kesepakatan. Namun, dia tidak mengungkap apakah jumlahnya akan mencapai US$ 5,7 miliar seperti yang diminta oleh Trump. Demikian laporan Reuters seperti dikutip, Kamis (24/1/2019).

Anggota Kongres AS dari Partai Republik Tom Cole menilai positif proposal Demokrat. Cole merupakan anggota Komite Alokasi Anggaran di Kongres AS.

"Gerakan apa pun, diskusi apa pun bermanfaat," kata Cole. "Kita harus menyelesaikan perdebatan dinding-atau-tanpa dinding ini."
Tembok Pintar, Solusi Demokrat untuk Trump Akhiri ShutdownFoto: Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Kevin Lamarque)

Perselisihan mengenai keamanan perbatasan dan pendanaan pemerintah telah menyebabkan ketidakpastian terkait rencana pidato Trump di Kongres Selasa pekan depan.

Trump telah mengirim surat kepada Ketua DPR Nancy Pelosi pada Rabu (23/1/2019) dan berharap dapat mengirimkannya sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pelosi sebelumnya telah meminta Trump untuk mempertimbangkan menunda itu karena keamanan tidak dapat dijamin selama shutdown.

"Sekali lagi, saya berharap dapat menyambut Anda di DPR pada tanggal yang disepakati bersama untuk pidato ini ketika pemerintah telah dibuka," kata Pelosi kepada Trump dalam sebuah surat. Namun, Trump telah memberikan tanda-tanda bahwa ia mungkin akan membiarkan shutdwon berlangsung lama.

Tembok Pintar, Solusi Demokrat untuk Trump Akhiri ShutdownFoto: Infografis / Arie Pratama


Rencana Senat
Senat AS, yang dikendalikan oleh rekan Trump sesama Republikan, merencanakan pemungutan suara di hari Kamis mengenai proposal yang mungkin bisa menjadi jalan mengakhiri shutdown tersebut.

Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell merencanakan pemungutan suara atas proposal Partai Demokrat yang akan mendanai pemerintah selama tiga minggu, tetapi tidak termasuk pendanaan sebagian US$ 5,7 miliar untuk tembok di perbatasan AS-Meksiko.

Prospeknya tampak suram. DPR telah menyetujui beberapa RUU serupa, tetapi Trump telah menolak undang-undang yang tidak termasuk pendanaan tembok perbatasan. McConnell sebelumnya mengatakan dia tidak akan mempertimbangkan RUU yang tidak didukung Trump.

McConnell juga berencana untuk mengadakan pemungutan suara pada undang-undang yang akan mencakup pendanaan tembok perbatasan dan perpanjangan sementara perlindungan untuk "dreamers," orang-orang dibawa secara ilegal ke AS.

Proposal itu merupakan tawaran yang dibuat Trump pada hari Sabtu lalu. Rencana Trump pada 2017 untuk mencabut perlindungan pencegahan deportasi untuk ratusan ribu "dreamers" telah ditolak oleh pengadilan.

Demokrat telah menolak tawaran itu dan mengatakan mereka tidak akan bernegosiasi tentang keamanan perbatasan sebelum Trump membuka kembali pemerintah, dan bahwa mereka tidak akan menawarkan perpanjangan sementara perlindungan imigran dengan imbalan tembok perbatasan permanen yang mereka sebut tidak efektif, mahal, dan tidak bermoral.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Pengumuman! Biden Unggul di Poling, Tapi Trum Bisa Menang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular