
Kurangi Impor, Prabowo akan Naikkan Pajak Mobil
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
23 January 2019 17:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno berjanji akan menaikan pajak impor mobil bila terpilih pada April 2019 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Partai Gerindra dalam pernyataannya melalui Twitter dalam salah satu dari tiga solusi dalam perbaikan ekonomi Indonesia. "Solusi kedua yaitu Pak @prabowo dan Bang @sandiuno akan menaikkan pajak impor mobil," tulis Gerindra seperti dikutip, Rabu (23/1/2019).
Menurut Gerindra, Prabowo-Sandi akan mengurangi impor produk kendaraan bermotor, khususnya mobil, yang dinilai sudah terlalu banyak. "Pengurangan impor dapat kita lakukan dengan cara menaikkan pajak pembelian dan pajak impor. #PrabowoSandiBawaSolusi," tulis Gerindra.
Solusi selanjutnya yang ditawarkan adalah mengurangi impor komoditas besar. Prabowi-Sando berjanji akan mengurangi impor 10 item komoditas yang paling besar. Yang dimaksud dengan komoditas besar di sini adalah kuantitas impor yang mencapai 67% dari keseluruhan impor Indonesia.
"Pak @prabowo dan Bang @sandiuno melihat bahwa salah satu impor yang seharusnya dikurangi adalah baja dari China. Saat ini pemerintah terlalu banyak mengimpor baja dari China dan dijual dengan harga yang sangat murah. #PrabowoSandiBawaSolusi."
Gerindra menyatakan akibat kebijakan pemerintah tersebut, Krakatau Steel sebagai BUMN penghasil baja mengalami kerugian karena tidak mampu bersaing dengan produk baja dari China.
"Pak @prabowo dan Bang @sandiuno ingin menerapkan kebijakan antidumping sebesar 25% terhadap produk baja & turunannya. Dumping merupakan praktik menjual barang di pasar luar negeri dengan harga yg lebih rendah dari harga di pasar dalam negeri. #PrabowoSandiBawaSolusi."
Hal tersebut, tulis Gerindra, otomatis baja impor akan turun, impor kita akan turun US$ 5 miliar. "Kita jangan hanya fokus dengan yang kecil-kecil (komoditas impor), cuma bedak, lipstik, tasbih, yang total impornya hanya US$ 5 miliar per tahun," tulis Gerindra.
Gerindra menyatakan Prabowo-Sandi memprediksi kondisi ekonomi Indonesia akan semakin memburuk. Pelemahan nilai tukar rupiah akan terus terjadi, sumber-sumber ekonomi di pasar juga cenderung memburuk.
"Oleh karena itu Pak @prabowo dan Bang @sandiuno menawarkan solusi untuk memperbaiki keadaan ekonomi dalam jangka pendek. #PrabowoSandiBawaSolusi," tulis Gerindra.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Hasil Pleno Pilpres 2019: Jokowi Nomor 1, Prabowo Nomor 2
Hal tersebut diungkapkan Partai Gerindra dalam pernyataannya melalui Twitter dalam salah satu dari tiga solusi dalam perbaikan ekonomi Indonesia. "Solusi kedua yaitu Pak @prabowo dan Bang @sandiuno akan menaikkan pajak impor mobil," tulis Gerindra seperti dikutip, Rabu (23/1/2019).
Menurut Gerindra, Prabowo-Sandi akan mengurangi impor produk kendaraan bermotor, khususnya mobil, yang dinilai sudah terlalu banyak. "Pengurangan impor dapat kita lakukan dengan cara menaikkan pajak pembelian dan pajak impor. #PrabowoSandiBawaSolusi," tulis Gerindra.
![]() |
Solusi selanjutnya yang ditawarkan adalah mengurangi impor komoditas besar. Prabowi-Sando berjanji akan mengurangi impor 10 item komoditas yang paling besar. Yang dimaksud dengan komoditas besar di sini adalah kuantitas impor yang mencapai 67% dari keseluruhan impor Indonesia.
"Pak @prabowo dan Bang @sandiuno melihat bahwa salah satu impor yang seharusnya dikurangi adalah baja dari China. Saat ini pemerintah terlalu banyak mengimpor baja dari China dan dijual dengan harga yang sangat murah. #PrabowoSandiBawaSolusi."
Gerindra menyatakan akibat kebijakan pemerintah tersebut, Krakatau Steel sebagai BUMN penghasil baja mengalami kerugian karena tidak mampu bersaing dengan produk baja dari China.
"Pak @prabowo dan Bang @sandiuno ingin menerapkan kebijakan antidumping sebesar 25% terhadap produk baja & turunannya. Dumping merupakan praktik menjual barang di pasar luar negeri dengan harga yg lebih rendah dari harga di pasar dalam negeri. #PrabowoSandiBawaSolusi."
Hal tersebut, tulis Gerindra, otomatis baja impor akan turun, impor kita akan turun US$ 5 miliar. "Kita jangan hanya fokus dengan yang kecil-kecil (komoditas impor), cuma bedak, lipstik, tasbih, yang total impornya hanya US$ 5 miliar per tahun," tulis Gerindra.
Gerindra menyatakan Prabowo-Sandi memprediksi kondisi ekonomi Indonesia akan semakin memburuk. Pelemahan nilai tukar rupiah akan terus terjadi, sumber-sumber ekonomi di pasar juga cenderung memburuk.
"Oleh karena itu Pak @prabowo dan Bang @sandiuno menawarkan solusi untuk memperbaiki keadaan ekonomi dalam jangka pendek. #PrabowoSandiBawaSolusi," tulis Gerindra.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Hasil Pleno Pilpres 2019: Jokowi Nomor 1, Prabowo Nomor 2
Most Popular