Tanpa Terasa, Penutupan Pemerintah AS Masuk Hari ke-32

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
22 January 2019 21:05
Tanpa terasa, penutupan sementara Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memasuki hari ke-32 pada Selasa (22/01/2019).
Foto: Sebuah tanda menyatakan Arsip Nasional ditutup karena penutupan sebagian pemerintah federal di Washington, AS, 22 Desember 2018. REUTERS / Joshua Roberts
Jakarta, CNBC Indonesia - Tanpa terasa, penutupan sementara Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah memasuki hari ke-32 pada Selasa (22/01/2019). Sampai dengan artikel ini dibuat, hanya ada sedikit tanda-tanda kemajuan demi mengakhiri kebuntuan antara Presiden AS Donald Trump dan Kongres AS.

Selepas merayakan Hari Martin Luther King Jr, Trump kembali mengkritik Demokrat yang dinilai tidak serius menyelesaikan permasalahan tersebut. "Bagaimana itu bisa berhasil?," tulis Trump di akun Twitter resminya seperti dikutip, Selasa (22/1/2019).

Walhasil, kebuntuan berlanjut meskipun Trump dan Demokrat tampak mengambil langkah-langkah awal menuju kompromi mengenai imigrasi dan keamanan perbatasan pada awal akhir pekan ini.

Bahkan ketika perseteruan Trump dan Ketua Kongres AS Nancy Pelosi, bertanya dengan sarkastik apakah dia ingin merobek dan menyusuri tembok perbatasan yang ada.

Presiden mengatakan dalam pidato 19 Januari, ia akan mendukung proposal terkait imigrasi dengan imbalan US$ 5,7 miliar untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan.

Pendukung Trump, termasuk Wakil Presiden AS Mike Pence, menunjuk tawaran itu sebagai bukti kesediaan Presiden melakukan kompromi dengan Demokrat.
Tanpa Terasa, Penutupan Pemerintah AS Masuk Hari ke-32Foto: Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Kevin Lamarque)

Pemimpin Senat dari Partai Republik Mitchell McConnell berencana memberikan suara dalam memajukan proposal terbaru Presiden di Senat pada Selasa ini. Atapi langkah itu akan membutuhkan dukungan 60 suara Demokrat.

Tawaran Trump dengan cepat ditolak oleh Demokrat, yang mengatakan mereka ingin pemerintah dibuka sebelum mereka bernegosiasi. Mereka juga mengatakan, mereka tidak ingin memberi hadiah kepada Presiden atas apa yang mereka sebut sebagai langkahnya menyandera pekerja federal.

Mempertaruhkan kemarahan dari sekutu-sekutu konservatifnya, Trump mengatakan proposal terbarunya tidak termasuk "amnesti", tetapi mengatakan dia siap menawarkan itu dengan harga yang tepat.

"Amnesti hanya akan digunakan dalam kesepakatan yang jauh lebih besar, baik imigrasi atau sesuatu yang lain," ujar Trump di postingan Twitternya, sebelum menambahkan peringatan kepada Pelosi.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Efek Shutdown, Trump Batalkan Kunjungannya ke WEF Davos

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular