
Serangan Ekonomi dari Prabowo-Sandi yang Bikin Jokowi Terusik
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 January 2019 11:30

Dalam sesi debat mengenai tema korupsi, Prabowo menyebut akar masalah yang membuat masih maraknya terjadi korupsi adalah lantaran penghasilan yang diterima para pegawai negeri sipil (PNS) belum realistis.
“Kalau saya memimpin, saya akan perbaiki kualitas birokrat dengan realistis. Uangnya dari mana? Saya akan tingkatkan tax ratio yang sekarang di 10%, bahkan lebih rendah, dikembalikan ke 16%. Berarti kita mungkin dapat US$ 60 miliar,” kata Prabowo.
Menurut Prabowo, perbaikan kualitas penghasilan para hak abdi negara dibutuhkan, agar tidak mudah menerima godaan yang pada akhirnya memicu tindak korupsi. Hal ini, untuk mengantisipasi para PNS tidak merusak kredibilitas pemerintah.
“Saya akan perbaiki gaji semua pejabat birokrat, bahkan semua pegawai negeri dengan kami tingkatkan signifikkan, perbaiki kualitas hidup dia,” tegasnya.
Merespons hal tersebut, Jokowi sebagai incumbent merasa gaji yang diterima para PNS sudah jauh lebih dari cukup. Apalagi, sudah ada berbagai insentif yang diberikan pemerintah untuk mensejahterakan PNS.
“Kita tau gaji sudah cukup, dengan tambahan tukin yang sudah besar. Yang penting perampingan birokrasi,” katanya.
Mendengar jawaban mantan Gubernur DKI itu, Prabowo pun menjawab. “Tetapi ada ketakutan birokrat akan masa depan mereka. Disitulah terjadi sikap ragu-ragu, tidak kuat mendapat godaan, tawaran dari swasta,” katanya.
(dru)
“Kalau saya memimpin, saya akan perbaiki kualitas birokrat dengan realistis. Uangnya dari mana? Saya akan tingkatkan tax ratio yang sekarang di 10%, bahkan lebih rendah, dikembalikan ke 16%. Berarti kita mungkin dapat US$ 60 miliar,” kata Prabowo.
Menurut Prabowo, perbaikan kualitas penghasilan para hak abdi negara dibutuhkan, agar tidak mudah menerima godaan yang pada akhirnya memicu tindak korupsi. Hal ini, untuk mengantisipasi para PNS tidak merusak kredibilitas pemerintah.
Merespons hal tersebut, Jokowi sebagai incumbent merasa gaji yang diterima para PNS sudah jauh lebih dari cukup. Apalagi, sudah ada berbagai insentif yang diberikan pemerintah untuk mensejahterakan PNS.
“Kita tau gaji sudah cukup, dengan tambahan tukin yang sudah besar. Yang penting perampingan birokrasi,” katanya.
Mendengar jawaban mantan Gubernur DKI itu, Prabowo pun menjawab. “Tetapi ada ketakutan birokrat akan masa depan mereka. Disitulah terjadi sikap ragu-ragu, tidak kuat mendapat godaan, tawaran dari swasta,” katanya.
(dru)
Next Page
Kepastian Berusaha Masih Susah!
Pages
Most Popular