Internasional

Goldman: Crazy Rich Akan Picu Perlambatan Ekonomi AS

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
16 January 2019 17:12
Aksi jual di pasar saham akan menjadi risiko pemberat pertumbuhan ekonomi AS tahun ini karena rumah tangga berpenghasilan tinggi akan terdampak
Foto: infografis/20 crazy rich di Dunia/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi jual di pasar saham akan menjadi risiko pemberat pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) tahun ini karena rumah tangga berpenghasilan tinggi akan terdampak, menurut Goldman Sachs Group.

Harga ekuitas yang lebih rendah dapat menghapuskan setengah poin persentase dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) AS di 2019 dengan kondisi keuangan yang lebih ketat akan membatasi pertumbuhan hingga sekitar 1 poin persentase, tulis ekonom Goldman, Daan Struyven, dalam catatan riset, Selasa (15/1/2019).


Di Oktober, ia mengatakan dampak positif kekayaan masyarakat dari kenaikan ekuitas di 2017 dan awal 2018 akan segera menguap, tulis Bloomberg yang dikutip The Straits Times.

"Pukulan terhadap tingkat kemakmuran dari 1% penurunan harga saham sekarang sekitar tiga kali lipat lebih besar dibandingkan di akhir 80an terhadap 10% rumah tangga di tingkat tertinggi...," kata Struyven. Ia mengatakan kenaikan kepemilikan saham adalah bagian dari belanja rumah tangga.

Ia menyangkal gagasan bahwa dampak kekayaan dari pasar saham terbatas akibat pemusatan kepemilikan saham yang lebih tinggi dibandingkan beberapa dekade sebelumnya dan kecenderungan yang lebih rendah bagi rumah tangga kaya untuk berbelanja.

Goldman: Orang Kaya Akan Picu Perlambatan Ekonomi ASFoto: Liontion mutiara milik mantan Ratu Prancis Marie Antoinette. (REUTERS/Denis Balibouse)

Untuk membuktikan pendiriannya, ia mengutip kenaikan kepemilikan saham dan sensitivitas belanja barang mewah terhadap pergerakan pasar saham sebagai buktinya.

Porsi belanja konsumsi individu untuk produk perhiasan sangat berhubungan dengan pergerakan pasar saham, tulis Struyven dalam laporannya.


"Dengan berfokus pada contoh sejak 1995, kami menemukan dampak pasar saham yang besar terhadap belanja barang mewah," ujarnya.

Regresi pertumbuhan belanja terhadap perubahan harga saham mengonfirmasi hubungan yang erat dengan belanja perhiasan, jam tangan, kapal dan pesawat mewah.
(wed) Next Article Duh, Goldman Sachs Akan PHK Karyawannya di New York

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular