Penutupan Pemerintah AS Berlanjut, Berkah Buat IHSG?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
14 January 2019 08:27
IHSG masih didorong soal nilai tukar rupiah.
Foto: Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan didorong oleh pergerakan rupiah yang masih akan menguat. Sementara di Amerika Serikat, sentimen ini masih menimbulkan ketidakpastian.

Valbury Sekuritas Indonesia menyebutkan belum mendapat persetujuan dana pembangunan tembok perbatasan AS-Meksiko, kemungkinan Presiden Donald Trump membatalkan rencana kunjungan ke Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, akhir bulan ini.

Karena belum ada kejelasan apakah sebagian penutupan pemerintahan akan berakhir sebelum pertemuan ekonomi global itu berlangsung, pembatalan itu menyiratkan bahwa Trump siap menghadapi kemungkinan pertikaian politik, yang akan terus bergulir hingga akhir Januari. Kisruh politik di AS berupa sengketa soal pendanaan tetap menjadi perhatian pelaku pasar setempat maupun global dalam pertimbangan investasi di aset berisiko.

Dipihak lain, Gubernur The Fed Jerome Powell, mengatakan dampak penutupan pemerintahan yang telah berlangsung sejak 22 Desember lalu, tidak terlalu berdampak pada perekonomian AS, bila penutupan pemerintahan tidak berlangsung sangat panjang. Namun, shutdown terlalu lama akan membuat gambaran ekonomi menjadi lebih tidak jelas bagi The Fed.

Sementara itu, MNC Sekuritas menyebutkan bahwa berlanjutnya shutdown government, alhasil DJIA tertahan kenaikannya tetapi selama sepekan lalu DJIA naik 2% sementara indejs Nasdaq naik +3.45%.

Untuk perdagangan diawal pekan ini, IHSG ES perkirakan bergerak sideways menyusul terhentinya kenaikan DJIA dan turunnya EIDO.

Sehingga indeks hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran support 6.331 poin dan resisten di 6.385 poin.


(roy/roy) Next Article Jokowi Soal Cabut PPKM: Ini Bukan Untuk Gagah-gagahan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular