Analisis Teknikal

Investor Asing Masih Deras Masuk, Bagaimana IHSG Hari Ini?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
14 January 2019 08:08
Salah satu yang mendorong kenaikan kenaikan IHSG awal 2019 ini adalah masuknya dana-dana asing.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pekan ke dua awal 2019 menjadi periode yang menyenangkan bagi pelaku pasar saham Tanah Air. Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil membukukan kenaikan 1,38% secara poin ke poin selama sepekan terakhir, dengan pemberhentian terakhir di level 6.361.

Salah satu yang mendorong kenaikan kenaikan IHSG awal 2019 ini adalah masuknya dana asing. Selama tahun 2019, aliran dana asing yang masuk (inflow) sudah mencapai Rp 2,5 triliun di pasar reguler. Bahkan minggu kemarin menjadi periode yang paling deras dengan inflow Rp 1,9 triliun.

Dana asing tampaknya masih akan masuk dan mengangkat IHSG naik lebih tinggi, hari ini, Senin (14/1/2019). Tidak hanya dari inflow asing, prediksi tersebut juga berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal. Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi rentang pergerakan IHSG akan berada pada level 6.325 hingga 6.400.

Sentimen negatif dari bursa saham Wall Street Amerika Serikat (AS) tampaknya belum akan mempengaruhi IHSG. Bursa utama Wallstreet hanya terkoreksi tipis saja. Dow Jones turun hanya 0,02%, S&P 500 hanya berkurang 0,01%, dan Nasdaq Composite kembali terpeleset 0,21%.

Pasar harap-harap cemas menantikan musim laporan keuangan (earnings season) yang dimulai pekan ini. Sektor keuangan akan memulai earnings season dengan Citigroup dijadwalkan melaporkan laporan keuangan pada hari Senin waktu setempat serta JPMorgan Chase pada hari berikutnya.

Kembali ke bursa dalam negeri, ke mana IHSG akan bergerak pada hari ini? Simak ulasannya secara teknikal berikut ini.
Investor Asing Masuk IHSG Lanjutkan Kenaikan, Lalu Hari ini?Sumber: Refinitiv
Secara teknikal, IHSG masih mantap di jalur tren kenaikan (uptrend) dengan bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5).

Meskipun demikian, terjadi penurunan volume pada perdagangan terakhir atau hanya Rp 8,4 triliun. Lebih rendah dari transaksi sebelumnya yang mencapai Rp 10,7 triliun. Penurunan volume tersebut dapat diinterpretasikan optimisme terhadap pasar saham sedikit mengendur.

Sentimen positif dari perang dagang yang mereda dan tren kenaikan IHSG kembali menguat. Adapun level yang berpotensi di uji yang berpotensi di uji yaitu 6.400 sebagai, atau dapat dikatakan sebagai level yang menghalangi kenaikan lebih lanjut IHSG hari ini (resistance).

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular