
PLN Gelontorkan Investasi Rp 90 T di 2019
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
10 January 2019 20:29

Jakarta, CNBC Indonesia- PT PLN (Persero) berencana untuk menggelontorkan investasi sebesar Rp 80 triliun-90 triliun di 2019 ini. Investasi tersebut salah satunya akan digunakan untuk proyek pembangkit listrik 35.000 MW.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (10/1/2018).
[Gambas:Video CNBC]
Lebih lanjut, Sarwono menuturkan, untuk menunjang investasi tersebut, pihaknya tentu akan mencari pendanaan dari pihak ketiga, misalnya dengan menerbitkan obligasi global, local bond, melalui pinjaman, maupun sekuritisasi.
"Global bond tahun ini kita lihat nanti, itu masih opsi. Tapi gini, PLN masih punya uang sekarang ini. Kan dari dulu saya janji pilihan kami itu banyak, tidak cuma global bond saja, ada local bond juga, kami bisa pilih pinjaman, sekuritisasi, kami pilih mana yang paling bagus, murah, waktu tepat, kemudian jumlah yang tepat, harga yang tepat," tegas Sarwono.
Adapun, diketahui sebelumnya, PT PLN (Persero) berencana untuk menerbitkan surat utang global (global bond) sebesar US$ 1,5 miliar di tahun ini.
Hal ini diungkap oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir. "Ya, ada rencana," kata Sofyan dalam pesan singkatnya ke CNBC Indonesia, Rabu (9/1/2019).
Sofyan belum menjelaskan secara rinci soal kapan dan apa tujuan dari penerbitan surat utang tersebut tahun ini.
Tahun lalu, PLN juga menerbitkan obligasi global (global bond) senilai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 22,83 triliun. Hasil penerbitan saat itu digunakan untuk mendanai kebutuhan Investasi dan kebutuhan program 35.000 MW.
Global Bond tersebut diterbitkan dalam dua mata uang sekaligus, yaitu US$ dan Euro. Perinciannya US$ 500 juta dengan tenor 10 tahun 3 bulan, US$ 500 juta dengan tenor 30 tahun 3 bulan dan €500 juta dengan tenor 7 tahun, dan tingkat bunga masing-masing 5,375%, 6,25%, dan 2,875%.
(gus) Next Article Pemerintah Kucurkan Rp 3 T Untuk Insentif Biaya Listrik
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto kepada media ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (10/1/2018).
[Gambas:Video CNBC]
Lebih lanjut, Sarwono menuturkan, untuk menunjang investasi tersebut, pihaknya tentu akan mencari pendanaan dari pihak ketiga, misalnya dengan menerbitkan obligasi global, local bond, melalui pinjaman, maupun sekuritisasi.
"Global bond tahun ini kita lihat nanti, itu masih opsi. Tapi gini, PLN masih punya uang sekarang ini. Kan dari dulu saya janji pilihan kami itu banyak, tidak cuma global bond saja, ada local bond juga, kami bisa pilih pinjaman, sekuritisasi, kami pilih mana yang paling bagus, murah, waktu tepat, kemudian jumlah yang tepat, harga yang tepat," tegas Sarwono.
Adapun, diketahui sebelumnya, PT PLN (Persero) berencana untuk menerbitkan surat utang global (global bond) sebesar US$ 1,5 miliar di tahun ini.
Hal ini diungkap oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir. "Ya, ada rencana," kata Sofyan dalam pesan singkatnya ke CNBC Indonesia, Rabu (9/1/2019).
Sofyan belum menjelaskan secara rinci soal kapan dan apa tujuan dari penerbitan surat utang tersebut tahun ini.
Tahun lalu, PLN juga menerbitkan obligasi global (global bond) senilai US$ 1,5 miliar atau setara Rp 22,83 triliun. Hasil penerbitan saat itu digunakan untuk mendanai kebutuhan Investasi dan kebutuhan program 35.000 MW.
Global Bond tersebut diterbitkan dalam dua mata uang sekaligus, yaitu US$ dan Euro. Perinciannya US$ 500 juta dengan tenor 10 tahun 3 bulan, US$ 500 juta dengan tenor 30 tahun 3 bulan dan €500 juta dengan tenor 7 tahun, dan tingkat bunga masing-masing 5,375%, 6,25%, dan 2,875%.
(gus) Next Article Pemerintah Kucurkan Rp 3 T Untuk Insentif Biaya Listrik
Most Popular