Bus Khusus Jalan Tol Trans Jawa Cuma untuk Damri?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
07 January 2019 17:53
Rencana pembuatan trayek bus khusus yang melintasi Jalan Tol Trans Jawa akan melibatkan BUMN dan swasta.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pembuatan trayek bus khusus yang melintasi Jalan Tol Trans Jawa akan melibatkan BUMN dan swasta. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Menurut dia, pembicaraan yang berkembang di ranah publik adalah, pemerintah akan memberikan penugasan kepada BUMN, dalam hal ini Perum Damri. Padahal semua masih menunggu kajian dari Kemenhub. "Nah kesempatan pula ini nantinya juga diberikan swasta," kata Budi.

Ia mengatakan, semua bergantung kepada respons masyarakat. Apabila positif, maka pertimbangannya ekonomis. Sementara kalau tidak positif, misalnya publik lebih memilih kereta atau pesawat, belum tentu ada demand.



"Nah nantinya yang diharapkan pak menteri (Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi) kalau demand-nya belum terbentuk, jangan sampai operator keluar lintasan. Karena ini butuh sustain. Butuh lama untuk memelihara," ujar Budi.

Saat ditanya apakah pengelolaan bisa dikombinasikan antara BUMN dan swasta, Budi tidak menampiknya. "Kalau nanti peminat besar bisa jadi 50:50. Saya pun belum bicara dengan Damri," katanya.

Bus Khusus Jalan Tol Trans Jawa Hanya Libatkan Damri? Foto: Presiden RI Joko Widodo Resmikan Tol Trans Jawa di jembatan Kalikuto, Kabupaten Kendal Jawa Tengah (dok. BUMN)


"(Tapi) kalau Damri sudah pasti karena kalau ditunjuk penugasan kan pasti. Nah swasta mana yang tertarik nanti akan dirapatkan. Saya juga bertanya siapa yg tertarik. Apalagi belum ada subsidi. Jadi kalau swasta tertarik silakan," lanjutnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, bus khusus Trans Jawa tidak akan keluar lintasan dengan mampir ke terminal tipe A. Kemenhub berencana menggandeng PT Jasa Marga Tbk sehingga terminal dibuat di rest area.

Waktu tempuh normal Jakarta hingga Surabaya adalah 10 jam. Sedangkan sesuai regulasi, setiap lima jam, harus istirahat. "Artinya lima jam nanti mungkin di Batang istirahat kita cari rest area di sana baik jalur A atau B. Kendaraan bus harus istirahat ganti pengemudi, penumpang makan dan minum di sana," ujar Budi.

(miq/miq) Next Article Kemenhub Bakal Buat Trayek Bus Khusus Jalan Tol Trans Jawa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular