
Di Tarakan, Nelayan Serbu Sandi Uno dengan Curhatan
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
04 January 2019 11:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Sandiaga Salahuddin Uno melanjutkan perjalanan menyerap aspirasinya ke tempat penjualan udang dan kepiting di Jalan Jembatan Bongkok, Pantai Karang Anyar, Tarakan Barat, Kota Tarakan, Jumat (4/1/2019).
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kalimantan Utara, Nurhasan mengaku ada beberapa kendala, salah satunya adalah harga yang tidak menentu.
"Kami ada masalah dengan harga yang naik turun, sehingga tidak ada kepastian dalam pendapatan pak. Belum lagi soal penyakit dan ketatnya kualitas untuk ekspor. Kami berharap ada perhatian yang lebih besar dari pemerintah, baik kebijakan maupun pendampingan," terangnya.
Sementara itu pelaku budidaya kepiting Munir, mengaku ada beberapa kebijakan yang membuat gerak pengusaha kepiting yang kebanyakan diekspor ke Cina itu, terbatas.
"Jadi pasar kepiting ini pasar terbesarnya saat imlek. Antara 5 Desember hingga 15 Januari. Pembatasan ekspor untuk kepiting betina yang sedang bertelur. Itu memang kalau tangkapan alam Pak memang nggak papa. Tapi ini kan budidaya. Malah kalau dibiarkan, kepiting ini bisa menjadi hama, merusak tambak ikan dan udang. Harga pun turun dari Rp 200.000 perkilo menjadi hanya Rp 40.000 perkilo," ucap Munir.
Menurut calon wakil presiden nomor urut 02 ini semua yang disampaikan para pengusaha tambak dan nelayan akan diserap dan dikaji. Namun Sandi memastikan, jika 2019 dipercaya melayani masyarakat Indonesia, pemerintah akan hadir, karena fokus Prabowo Sandi adalah ekonomi.
"Kami pastikan pemerintah hadir untuk semua pelaku usaha kecil dan menengah. Fokus kami adalah ekonomi, termasuk menggerakkan ekonomi rakyat. Termasuk tambak udang dan kepiting ini. Kami akan memberikan kebijakan yang solutif, termasuk pendampingan, permodalan dan pemasaran. Sehingga ada penyerapan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat Tarakan," ucap Sandi.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Dapat Curhatan Guru Ngaji, Sandi Uno: OK OCE Jadi Solusi
"Kami ada masalah dengan harga yang naik turun, sehingga tidak ada kepastian dalam pendapatan pak. Belum lagi soal penyakit dan ketatnya kualitas untuk ekspor. Kami berharap ada perhatian yang lebih besar dari pemerintah, baik kebijakan maupun pendampingan," terangnya.
"Jadi pasar kepiting ini pasar terbesarnya saat imlek. Antara 5 Desember hingga 15 Januari. Pembatasan ekspor untuk kepiting betina yang sedang bertelur. Itu memang kalau tangkapan alam Pak memang nggak papa. Tapi ini kan budidaya. Malah kalau dibiarkan, kepiting ini bisa menjadi hama, merusak tambak ikan dan udang. Harga pun turun dari Rp 200.000 perkilo menjadi hanya Rp 40.000 perkilo," ucap Munir.
Menurut calon wakil presiden nomor urut 02 ini semua yang disampaikan para pengusaha tambak dan nelayan akan diserap dan dikaji. Namun Sandi memastikan, jika 2019 dipercaya melayani masyarakat Indonesia, pemerintah akan hadir, karena fokus Prabowo Sandi adalah ekonomi.
"Kami pastikan pemerintah hadir untuk semua pelaku usaha kecil dan menengah. Fokus kami adalah ekonomi, termasuk menggerakkan ekonomi rakyat. Termasuk tambak udang dan kepiting ini. Kami akan memberikan kebijakan yang solutif, termasuk pendampingan, permodalan dan pemasaran. Sehingga ada penyerapan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat Tarakan," ucap Sandi.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Dapat Curhatan Guru Ngaji, Sandi Uno: OK OCE Jadi Solusi
Most Popular