
Realisasi Investasi ESDM 2018 Capai Rp 462,83 Triliun
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
02 January 2019 19:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi investasi di sektor ESDM sebesar US$ 32 miliar atau setara Rp 462,83 triliun. Nilai itu lebih rendah dari target yang mencapai US$37,2 miliar.
Dari jumlah tersebut, sebesar US$ 12,3 miliar merupakan realisasi investasi dari sektor minyak dan gas bumi (migas), lalu sebesar US$ 11,3 miliar adalah realisasi dari sektor ketenagalistrikan.
Sedangkan, realisasi untuk sektor pertambangan di 2018 tercatat US$ 6,8 miliar. Kemudian senilai US$ 1,6 miliar merupakan realisasi investasi di sektor energi baru, terbarukan, dan konservasi energi (EBTKE).
"Perlu kita awasi dan evaluasi terus menerus agar investasi sektor ESDM tetap optimal," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (2/1/2018).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, perolehan ini mengalami peningkatan dibandingkan pencapaian 2017. Arcandra menjabarkan pada tahun lalu, realisasi untuk sektor migas baik hulu dan hilir sebesar US$ 11 miliar, lalu sebesar US$ 9,1 miliar adalah realisasi dari sektor ketenagalistrikan.
Sedangkan, realisasi untuk sektor pertambangan di 2017 lalu tercatat sebesar US$ 6,1 miliar, dan sebesar US$ 1,3 miliar merupakan realisasi investasi di sektor energi baru, terbarukan, dan konservasi energi (EBTKE).
Adapun, untuk realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di 2018, tercatat sudah sebesar Rp 201,4 triliun, atau mencapai 167% dari target APBN yang sebesar Rp 120,5 triliun.
Perinciannya, sebesar Rp 137,1 triliun datang dari PNBP migas, lalu sebesar Rp 48,8 triliun dari PNBP minerba, Rp 1,6 triliun PNBP dari sektor EBTKE, dan Rp 13,9 triliun datang dari PNBP lainnya.
(miq/miq) Next Article Investasi Energi Terbarukan RI Hingga Q3 Capai Rp 14 T
Dari jumlah tersebut, sebesar US$ 12,3 miliar merupakan realisasi investasi dari sektor minyak dan gas bumi (migas), lalu sebesar US$ 11,3 miliar adalah realisasi dari sektor ketenagalistrikan.
Sedangkan, realisasi untuk sektor pertambangan di 2018 tercatat US$ 6,8 miliar. Kemudian senilai US$ 1,6 miliar merupakan realisasi investasi di sektor energi baru, terbarukan, dan konservasi energi (EBTKE).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, perolehan ini mengalami peningkatan dibandingkan pencapaian 2017. Arcandra menjabarkan pada tahun lalu, realisasi untuk sektor migas baik hulu dan hilir sebesar US$ 11 miliar, lalu sebesar US$ 9,1 miliar adalah realisasi dari sektor ketenagalistrikan.
Sedangkan, realisasi untuk sektor pertambangan di 2017 lalu tercatat sebesar US$ 6,1 miliar, dan sebesar US$ 1,3 miliar merupakan realisasi investasi di sektor energi baru, terbarukan, dan konservasi energi (EBTKE).
Adapun, untuk realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di 2018, tercatat sudah sebesar Rp 201,4 triliun, atau mencapai 167% dari target APBN yang sebesar Rp 120,5 triliun.
Perinciannya, sebesar Rp 137,1 triliun datang dari PNBP migas, lalu sebesar Rp 48,8 triliun dari PNBP minerba, Rp 1,6 triliun PNBP dari sektor EBTKE, dan Rp 13,9 triliun datang dari PNBP lainnya.
![]() |
(miq/miq) Next Article Investasi Energi Terbarukan RI Hingga Q3 Capai Rp 14 T
Most Popular