
Impor Meroket Jadi Sorotan Sri Mulyani di 2018
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
02 January 2019 18:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi impor tahun ini tumbuh mencapai tiga kali ekspor. Hal ini menjadi sorotan ekonomi 2018 yang tantangannya cukup tinggi.
Demikian disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam konferensi pers realisasi APBN 2018, Rabu, (2/01/2019) di Kantor Kementerian Keuangan.
"Namun impor kita cukup besar, baik di bidang infrastruktur maupun manufaktur, kemudian impor pangan dalam rangka stabilisasi harga dan event penting seperti ramadhan, idul fitri, lalu impor migas karena ada peningkatan harga minyak," kata Sri Mulyani.
Dalam paparannya, Sri Mulyani menjelaskan kalau nilai impor hingga November 2018 mencapai US$ 173,3 miliar atau tumbuh hingga 22,2%. Sedangkan ekspor dalam periode yang sama hanya tumbuh 7,7%.
Menurut mantan COO World Bank tersebut, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi tingginya pertumbuhan impor, seperti:
"Ini angka sampai tanggal 2 [Januari 2019]. Angka akan terus terupdate sampai LKPP yang disampaikan BPK. Namun mungkin perubahan tdk akan signifikan. Demikian. Terima kasih," tandasnya.
(dru) Next Article Terbaru, Sri Mulyani Kenakan Bea Masuk Impor Bagian Kulkas
Demikian disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam konferensi pers realisasi APBN 2018, Rabu, (2/01/2019) di Kantor Kementerian Keuangan.
"Namun impor kita cukup besar, baik di bidang infrastruktur maupun manufaktur, kemudian impor pangan dalam rangka stabilisasi harga dan event penting seperti ramadhan, idul fitri, lalu impor migas karena ada peningkatan harga minyak," kata Sri Mulyani.
Menurut mantan COO World Bank tersebut, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi tingginya pertumbuhan impor, seperti:
- Impor barang-barang modal dan bahan baku terkait kegiatan infrastruktur seperti, buldozer, crane, besi dan baja, serta alat angkutan sektor pertambangan.
- Impor produk pangan dalam rangka stabilisasi harga serta menjaga pasokan.
- Impor migas meningkat seiring peningkatan harga minyak.
- Impor yang tumbuh jauh melebihi ekspor tentu menimbulkan ketidakseimbangan dalam neraca perdagangan. Meskipun demikian, Sri
"Ini angka sampai tanggal 2 [Januari 2019]. Angka akan terus terupdate sampai LKPP yang disampaikan BPK. Namun mungkin perubahan tdk akan signifikan. Demikian. Terima kasih," tandasnya.
(dru) Next Article Terbaru, Sri Mulyani Kenakan Bea Masuk Impor Bagian Kulkas
Most Popular