
PUPR: Flyover Cengkareng yang Retak Dibangun 2008
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
27 December 2018 18:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VI Direktorat Jenderal Bina Marga sedang melakukan perbaikan Flyover Cengkareng B.

Flyover yang berada di ruas Jalan Nasional Non-Tol Lingkar Barat Jakarta Barat dilaporkan retak pada Rabu (26/12/2018). Perbaikan dilakukan dalam waktu 8 hari terhitung sejak Kamis (27/12/2018) dan ditargetkan rampung, Kamis (3/1/2019).
"Flyover yang diperbaiki melayani lalu lintas satu arah dengan dua lajur, yakni dari Kembangan menuju Kamal-Cengkareng. Flyover ini akan ditutup sementara demi keamanan selama proses perbaikan," demikian keterangan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (27/12/2018).
Setiap harinya, flyover dilalui oleh kendaraan kecil dan truk-truk kontainer dari dan menuju kawasan industri dan pergudangan di kawasan Kamal-Cengkareng dan sekitarnya. Sementara dua lajur Flyover Cengkareng A dari arah Kamal menuju Kembangan tetap dapat dilintasi secara normal.
Flyover Cengkareng dibangun tahun 2008 dan selesai tahun 2009 dengan konstruksi beton prategang (box girder continuous) dengan panjang bentang 560 meter.
Kementerian PUPR menjelaskan, perbaikan mencakup penggantian perletakan atau landasan (pot bearing), sambungan siar muai (expansion joint) pada pilar empat dan pilar 11 dari keseluruhan 14 pilar.
"Hingga saat ini pekerjaan yang tengah dilakukan adalah perkuatan dengan pemasangan penyangga (shoring), untuk selanjutnya dilakukan pengangkatan (jacking) dan penggantian pot bearing dan pemasangan expansion joint menggunakan asphaltic. Secara paralel juga akan dilakukan perkerasan beton oprit flyover," tulis Kementerian PUPR.
Proses perbaikan dilakukan dengan mengutamakan aspek Keamanan Keselamatan Kerja (K3) baik kepada para pekerja maupun lingkungan sekitar, terlebih ruas jalan tersebut merupakan jalan perkotaan dengan lalu lintas padat.
[Gambas:Video CNBC]
Upaya yang dilakukan antara lain pemasangan median concrete barrier (MCB), penerangan lampu, pemasangan jaring pengaman serta menyiagakan personel untuk membantu pengalihan arus lalu lintas ke jalan alternatif.
Semua itu dikoordinasikan oleh Korps Polisi Lalu Lintas (Korlantas), Kantor Walikota Jakarta Barat, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Bagi pengendara dari arah Kembangan ke Kamal, tetap dapat menggunakan dua lajur tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan dua lajur jalan arteri untuk melintasi Jalan Daan Mogot.
Sedangkan dari arah Kamal - Cengkareng ke Kembangan, sebanyak enam lajur jalan dapat dilalui seluruhnya yang terdiri dari dua lajur Flyover Cengkareng A, dua lajur tol JORR, dan dua lajur jalan arteri (Non Tol) Lingkar Luar Barat.
"Kementerian PUPR menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama proses perbaikan berlangsung dan menghimbau kepada para pengendara untuk senantiasa berhati-hati dalam berkendara dan mematuhi arahan dari petugas di lapangan dan rambu-rambu yang tersedia."
(miq/miq) Next Article Apa Kabar Proyek Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Rp 8,8 T?

Flyover yang berada di ruas Jalan Nasional Non-Tol Lingkar Barat Jakarta Barat dilaporkan retak pada Rabu (26/12/2018). Perbaikan dilakukan dalam waktu 8 hari terhitung sejak Kamis (27/12/2018) dan ditargetkan rampung, Kamis (3/1/2019).
"Flyover yang diperbaiki melayani lalu lintas satu arah dengan dua lajur, yakni dari Kembangan menuju Kamal-Cengkareng. Flyover ini akan ditutup sementara demi keamanan selama proses perbaikan," demikian keterangan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (27/12/2018).
![]() |
Setiap harinya, flyover dilalui oleh kendaraan kecil dan truk-truk kontainer dari dan menuju kawasan industri dan pergudangan di kawasan Kamal-Cengkareng dan sekitarnya. Sementara dua lajur Flyover Cengkareng A dari arah Kamal menuju Kembangan tetap dapat dilintasi secara normal.
Flyover Cengkareng dibangun tahun 2008 dan selesai tahun 2009 dengan konstruksi beton prategang (box girder continuous) dengan panjang bentang 560 meter.
Kementerian PUPR menjelaskan, perbaikan mencakup penggantian perletakan atau landasan (pot bearing), sambungan siar muai (expansion joint) pada pilar empat dan pilar 11 dari keseluruhan 14 pilar.
"Hingga saat ini pekerjaan yang tengah dilakukan adalah perkuatan dengan pemasangan penyangga (shoring), untuk selanjutnya dilakukan pengangkatan (jacking) dan penggantian pot bearing dan pemasangan expansion joint menggunakan asphaltic. Secara paralel juga akan dilakukan perkerasan beton oprit flyover," tulis Kementerian PUPR.
Proses perbaikan dilakukan dengan mengutamakan aspek Keamanan Keselamatan Kerja (K3) baik kepada para pekerja maupun lingkungan sekitar, terlebih ruas jalan tersebut merupakan jalan perkotaan dengan lalu lintas padat.
[Gambas:Video CNBC]
Upaya yang dilakukan antara lain pemasangan median concrete barrier (MCB), penerangan lampu, pemasangan jaring pengaman serta menyiagakan personel untuk membantu pengalihan arus lalu lintas ke jalan alternatif.
Semua itu dikoordinasikan oleh Korps Polisi Lalu Lintas (Korlantas), Kantor Walikota Jakarta Barat, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Badan Pengatur Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Bagi pengendara dari arah Kembangan ke Kamal, tetap dapat menggunakan dua lajur tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dan dua lajur jalan arteri untuk melintasi Jalan Daan Mogot.
Sedangkan dari arah Kamal - Cengkareng ke Kembangan, sebanyak enam lajur jalan dapat dilalui seluruhnya yang terdiri dari dua lajur Flyover Cengkareng A, dua lajur tol JORR, dan dua lajur jalan arteri (Non Tol) Lingkar Luar Barat.
"Kementerian PUPR menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan selama proses perbaikan berlangsung dan menghimbau kepada para pengendara untuk senantiasa berhati-hati dalam berkendara dan mematuhi arahan dari petugas di lapangan dan rambu-rambu yang tersedia."
![]() |
(miq/miq) Next Article Apa Kabar Proyek Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Rp 8,8 T?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular