Bad News 2018

RI Boleh Kuasai Freeport, Tapi Defisit Migas Masih Menghantui

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
24 December 2018 17:17
Masih banyak capaian tidak memuaskan sepanjang tahun ini. Apalagi dari sisi migas.
Foto: Ilustrasi produksi minyak (REUTERS/Nick Oxford)
Tahun 2018 akan segera berakhir dalam hitungan hari. Terkait hal itu, CNBC Indonesia merangkum sederet peristiwa penting sepanjang tahun anjing tanah ini. Peristiwa itu terbagi ke dalam dua kategori, yaitu good news from 2018 dan bad news from 2018. Selamat membaca!

Jakarta, CNBC Indonesia -
Sejumlah prestasi di sektor energi dari Presiden Jokowi mewarnai akhir 2018 ini. Tetapi, masih ada juga yang menjadi capaian tidak memuaskan sepanjang tahun ini.

Yang paling disoroti adalah neraca migas yang terus-terusan mengalami defisit, sehingga berimpak pada defisit neraca perdagangan.

Buruknya performa perdagangan migas menjadi salah satu biang kerok defisit neraca perdagangan. Pada November ini, lagi dan lagi defisit migas menjadi penyebab neraca perdagangan jeblok.




Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit neraca perdagangan di November mencapai US$ 2,05 miliar. Angka defisit tersebut menjadi yang paling dalam sepanjang tahun ini, dan dalam lima tahun terakhir. Secara keseluruhan defisit migas hingga November 2018 mencapai Rp 176 triliun.

Kepala BPS Suhariyanto tak memungkiri, defisit tersebut tak lepas dari pengaruh kinerja perdagangan migas yang dalam beberapa bulan terakhir terus mengalami defisit.

"Defisit yang utama adalah defisit migas US$ 1,5 miliar," ungkap Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (17/12/2018).

Impor migas sendiri terdiri dari tiga komponen utama yaitu impor minyak mentah, impor hasil minyak, dan impor gas. Dari data tersebut, impor hasil minyak merupakan komponen terbesar dari keseluruhan impor migas.

Rincinya, berikut data impor migas sepanjang November 2018:
  • Impor Minyak Mentah US$ 857,6 juta
  • Minyak petroleum mentah US$ 758.605 juta
  • Minyak petroleum mentah dan kondensat US$ 99.011 juta
Impor Hasil Minyak US$ 2,25 miliar
  • Bahan Bakar Motor, Minyak Ringan US$ 820.346 juta
  • Bahan bakar jenis RON 90 dan di atasnya US$ 468.470 juta
  • Bahan bakar RON lainnya yang dicampur US$ 341.629 juta
  • Bahan Bakar Pesawat US$ 88.202 juta
  • Bahan bakar penerbangan US$ 516.000 juta
  • Bahan bakar untuk mesin penerbangan US$ 87.686 juta
  • Bahan Bakar Diesel US$ 539.531 juta
  • Bahan bakar diesel US$ 484.135 juta
  • Bahan bakar diesel lainnya US$ 27.370 juta
  • Bahan bakar minyak lainnya US$ 28.025 juta
Impor Gas US$ 278,5 juta
  • Gas yang dicairkan US$ 131.528 juta
  • Gas butana yang dicairkan US$ 140.874 juta
  • Lainnya US$ 5.75 juta

BACA JUGA : Topik Good News dan Bad News 2018 Lainnya di Sini



(dru) Next Article Tekor US$ 860 Juta, Awal Tahun Kurang Baik Neraca Dagang RI

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular