20 Orang Tewas dan 165 Terluka Akibat Tsunami di Selat Sunda

Wanti Puspa, CNBC Indonesia
23 December 2018 08:16
Tsunami di Banten terjadi semalam, membuat tewas 20 orang dan ratusan terluka
Foto: Pemandangan udara dari kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi dan tsunami dekat Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia 4 Oktober 2018. REUTERS / Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia- Pantai Anyer diterjang gelombang pasang dan  tsunami pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21.15 WIB. Data sementara, hingga Minggu(23/12) pukul 04.30 WIB, tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, sementara 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak.

Hal ini disampaikan oleh Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho melalui cuitan di akun twiter pribadinya @Sutopo_PN. 

"Data sementara dampak tsunami di Pantai di Kab Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan hingga 23/12/2018 pukul 04.30 WIB: tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak. Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah." 

20 Orang Tewas dan 165 Terluka Akibat Tsunami di Banten Foto: Screenshoot akun twitter @Sutopo_PN


Penyebab tsunami masih diselidiki, namun saat ini diduga terjadi karena adanya longsor bawah laut pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau serta gelombang pasang akibat bulan purnama.

Adapun titik tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung, sebagaimana ditulis dalam siaran pers BMKG yang diunggah melalui akun twitter @Sutopo_PN,Minggu (23/12/2018), pukul 07.15 WIB,  sebagai berikut.

1 Tidegauge Serang di Pantai Jambu, Desa Bulakan, Kec Cinangka, Kab Serang: tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0,9 m
2 Tidegauge Banten di Pelabuhan Ciwandan, Kec Ciwandan: tercatat pukul 21.33 EIB ketinggian 0,35 m
3 Tidegauge Kota Agung di Desa Kota Agung, Kec Kota Agung, Lampung: tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0,36 m
4 Tidegauge Pelabuhan Panjang, Kec Panjang, Kota Bandar Lampung: tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0,28 m

20 Orang Tewas dan 165 Terluka Akibat Tsunami di Banten Foto: Siara Pers BMKG Tsunami Selat Sunda (Screenshoot twitter @Sutopo_PN)


Dengan adanya kejadian ini,  beberapa warganet sudah membanjiri media sosial dengan ucapan-ucapan serta doa yang diberi hastag #prayforanyer dan menjadi trending topik Indonesia.

Sebelumnya, kejadian ini diduga bukanlah tsunami, tetapi hanya gelombang pasang akibat bulan purnama. Namun hal ini diklarifikasi oleh BMKG dengan berita update melalui akun instagram @Info_BMKG. Kepala Humas BNPB, Sutopo pun mengklarifikasi pernyataan tersebut.

"Mohon maaf jika di twitt awal saya menyampaikan bukan tsunami tapi gelombang pasang. Adanya perubahan dan perbaikan informasi karena sesuai dengan data dan analisis terbaru. Jadi, benar ada tsunami di Selat Sunda. Kita semua mengacu BMKG," tulis Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (23/12/2018)  pagi.

Menurutnya, fenomena tsunami Selat Sunda ini termasuk langka karena tidak adanya gempa yang memicu tsunami. Itulah sebabnya sulit menentukan penyebab tsunami di awal kejadian.

20 Orang Tewas dan 165 Terluka Akibat Tsunami di Banten Foto: Screenshoot akun twitter (@Sutopo_PN)

(gus) Next Article Tsunami Banten, Pertamina Pastikan SPBU dan Terminal LPG Aman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular