
Neraca Dagang RI Jebol, Obatnya Pun Tak Ampuh
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
19 December 2018 19:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dianggap belum cukup mampu untuk memperbaiki defisit neraca perdagangan.
Salah satunya, adalah kewajiban penggunaan B20 untuk menekan impor migas yang selama ini menjadi salah satu biang kerok defisit neraca perdagangan. Kebijakan tersebut, dianggap tak efektif.
"Terus terang, neraca perdagangan impor migas tidak terpengaruh dengan B20," ungkap mantan Menteri Keuangan era Soeharto Fuad Bawazier, Rabu (19/12/2018).
Menurutnya, bukan hal mudah untuk menurunkan angka impor migas, apalagi di tengah kebutuhan bahan bakar minyak Indonesia yang makin tinggi, sementara produksi minyak yang dihasilkan tak bisa mengimbangi.
"Dulu produksi kita 1,5 juta barel sementara konsumsi 700 ribu. Sekarang kebalik. Ini tentu ada yang salah," jelasnya.
Mantan Menteri Koordinator Bidanh Perekonomian Kwik Kian Gie pun memiliki pandangn serupa. Menurut dia, sudah seharusnya pemerintah mulai mengetahui akar masalah dari neraca perdagangan yang terus mengalami defisit.
"Jelas ini menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Karena ini berpengaruh terhadap kurs," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Migas Jatuh 34%, Total Ekspor Januari 2020 Jadi US$ 13,41 M
"Terus terang, neraca perdagangan impor migas tidak terpengaruh dengan B20," ungkap mantan Menteri Keuangan era Soeharto Fuad Bawazier, Rabu (19/12/2018).
"Dulu produksi kita 1,5 juta barel sementara konsumsi 700 ribu. Sekarang kebalik. Ini tentu ada yang salah," jelasnya.
Mantan Menteri Koordinator Bidanh Perekonomian Kwik Kian Gie pun memiliki pandangn serupa. Menurut dia, sudah seharusnya pemerintah mulai mengetahui akar masalah dari neraca perdagangan yang terus mengalami defisit.
"Jelas ini menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Karena ini berpengaruh terhadap kurs," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Migas Jatuh 34%, Total Ekspor Januari 2020 Jadi US$ 13,41 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular