Defisit Migas Rp 176 T, JK: Harga BBM Belum Diputuskan

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 December 2018 19:35
Meski defisit migas sudah sentuh Rp 176 triliun, pemerintah belum putuskan untuk naikkan harga BBM
Foto: Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan pertemuan silaturahim dengan masyarakat Indonesia yang berada di Belgia dan Luxemberg pada Jumat malam,(19/10) di Kedutaan Besar RI di Brussels.(dok. Setwapres)
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah saat ini belum memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam rangka menekan impor migas yang menjadi biang kerok defisit neraca perdagangan.

Hal tersebut dikemukakan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai melakukan pertemuan dengan para menteri dan pemangku kepentingan di kantor Wapres, Selasa (18/12/2018).



"Kami belum putuskan itu [menaikkan harga BBM]. Kalau yang tidak disubsidi pasti disesuaikan dengan harga pasar," tegas Kalla

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), defisit migas untuk periode Januari - November 2018 defisit migas Indonesia sudah mencapai US$ 12,15 miliar atau setara Rp 176,2 triliun.

Defisit migas, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan neraca perdagangan Indonesia pada November 2018 amblas. Defisit neraca perdagangan mencapai US$ 2,05 miliar, atau paling parah di 2018.

Wapres pun memahami kondisi tersebut. Namun, JK mengingatkan, bahwa impor migas mulai menurun seiring dengan penurunan harga minyak dunia dalam beberapa bulan ini.

"Harga minyak turun, dalam dua bulan terakhir ini, impor juga ada efeknya menurunya. Tapi jangan lupa kita juga mengekspor komoditi lain, seperti LNG," jelasnya.

Defisit Migas Rp 176 T, JK: Harga BBM Belum Diputuskan Foto: Infografis/Tenggelam dalam impor BBM, Defisit migas RI Tembus Rp 176 T/Aristya Rahadian Krisabella

(gus) Next Article Harga Pertamax Cs Belum Turun, JK: Pertamina Bisa Kalah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular