Angkasa Pura I Raih Utang Rp 5 T

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
18 December 2018 14:22
Utang tersebut akan digunakan untuk pengembangan bandara.
Foto: Bandara Ahmad Yani di Semarang yang dikelola AP I (dok. Angkasa Pura I)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) mendapat utang Rp 5 triliun dari Bank Tabungan Negara, PT Sarana Multi Infrastruktur, dan BRI Syariah.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi menjelaskan bahwa fasilitas kredit sebesar Rp 5 triliun ini bertenor lebih dari 10 tahun dengan grace period 5 tahun. Ini merupakan bagian dari rencana pemenuhan pendanaan untuk pengembangan bandara Angkasa Pura I di tahun 2018 dan 2019.

"Tahun ini kita melakukan proses pendanaan eksternal sebesar Rp 5 triliun untuk membiayai realisasi capital expenditure (capex) di tahun 2018 dan sebagian di tahun 2019. Di tahun 2019, dengan rencana capex sekitar Rp 17,53 triliun, kami merencanakan pendanaan eksternal sebesar Rp 13 triliun, dapat bersumber dari pinjaman lembaga keuangan dan penerbitan obligasi," beber Faik Fahmi, di Hotel Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Langkah ini diambil juga gak lepas dari upaya pengembangandara di bawah pengelolaan AP I. Dalam rencana jangka panjangnya, AP I mematok capex senilai Rp 76 triliun untuk tahun 2019-2023. Pendanaan rencana tersebut melalui pinjaman dari lembaga keuangan, penerbitan obligasi, sekuritisasi aset dan juga melalui partnership dengan mitra strategis.

"Angkasa Pura I saat ini dihadapi oleh kondisi pertumbuhan penumpang yang jauh lebih tinggi dari kemampuan kami menyediakan kapasitas/lack of capacity," bebernya.

Untuk mengatasi hal tersebut, pembangunan dan pengembangan bandara tengah digencarkan sebagai upaya berkontribusi mendorong perekonomian.

"Kami harap melalui penandatanganan perjanjian ini dapat mendukung peningkatan kinerja bisnis, meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pengguna jasa di bandara yang kami kelola," tambah Faik Fahmi.



Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BTN Maryono, menyebut pihaknya memberikan fasilitas pembiayaan (non-revolving loan) kepada AP I untuk aktivitas usaha, pengembangan bandara, dan investasi rutin. Pembiayaan sektor infrastruktur tersebut akan terus ditingkatkan dengan membuka kerjasama dengan BUMN lain.

"Sebagai bentuk sinergi BUMN dan komitmen Bank BTN untuk mendukung pembangunan infrastruktur kami memberikan komitmen pendanaan sebesar Rp 2 triliun," bebernya.

Sementara itu, Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan kali kedua dengan AP I untuk mendanai pengembangan bandara-bandara dibawah pengelolaannya. Hal ini memungkinkan PT SMI mendukung terwujudnya konektivitas antar daerah dan menjembatani kebutuhan pembangunan infrastruktur pada sektor bandara di Indonesia sebesar lebih dari Rp 364 triliun.

Kokok Alun Akbar selaku Direktur Bisnis Komersial BRI Syariah juga menyampaikan respon positif. "Melalui penandatanganan perjanjian ini BRIsyariah dapat berkontribusi bagi pembangunan infrastruktur melalui kerjasama pembiayaan investasi bandara-bandara dibawah pengelolaan AP I," urainya.
(ray/ray) Next Article Landasan Pacu Terkelupas, Bandara Juanda Ditutup Sementara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular