
Menteri Susi Sebut 3,2 Juta Ton Sampah Plastik Masuk Laut
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
17 December 2018 16:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak masyarakat agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Sebab, sampah plastik yang beredar di lautan makin hari kian mengkhawatirkan.
"Ada 3,2 juta ton (setiap tahun) sampah plastik lari ke laut. Kalau tidak kita selesaikan, 2030 akan lebih banyak plastik dari pada ikan di lautan. Di daratan makin tidak produktif itu tanah pertanian karena banyak plastik juga," ungkapnya di Jakarta, Senin (17/12/2018).
Karena itu, dia mengajak masyarakat membangun kesadaran akan bahaya sampah plastik. Kesadaran itu bisa dibangun mulai dari diri sendiri.
Sebab jika menunggu aturan atau kebijakan publik, tidak akan mudah lantaran selalu ada proses yang melalui pro-kontra. "Di Kenya saja sudah ada larangan penggunaan plastik, masa kita kalah sama Kenya," imbuhnya.
Susi lantas menceritakan percakapannya dengan seorang engineer bernama David melalui WhatsApp Messenger. Dalam percapakan itu, Menteri Susi diminta membantu larangan penggunaan kantong plastik karena telah merusak lingkungan.
David juga mencontohkan bagaimana Kenya telah memulai pelarangan kantong plastik sejak tahun lalu. Bahkan, semua toko dan supermarket pun beralih menggunakan kantong yang bisa digunakan berkali-kali. Dengan demikian, membawa kantong plastik ke Kenya adalah tindakan ilegal.
"Ada banyak alternatif, misalnya tas bikinan ibu-ibu Cilacap, harganya murah. Pakai itu saja bisa bantu hidupkan UMKM juga. Sedotan plastik juga, masa udah pakai gelas masih minta sedotan plastik. Itu iQ-nya perlu dipertanyakan," lanjut Susi.
(miq/miq) Next Article Putus Asa, Alasan Kapal Asing Masih Curi Ikan di Perairan RI
"Ada 3,2 juta ton (setiap tahun) sampah plastik lari ke laut. Kalau tidak kita selesaikan, 2030 akan lebih banyak plastik dari pada ikan di lautan. Di daratan makin tidak produktif itu tanah pertanian karena banyak plastik juga," ungkapnya di Jakarta, Senin (17/12/2018).
Karena itu, dia mengajak masyarakat membangun kesadaran akan bahaya sampah plastik. Kesadaran itu bisa dibangun mulai dari diri sendiri.
Susi lantas menceritakan percakapannya dengan seorang engineer bernama David melalui WhatsApp Messenger. Dalam percapakan itu, Menteri Susi diminta membantu larangan penggunaan kantong plastik karena telah merusak lingkungan.
David juga mencontohkan bagaimana Kenya telah memulai pelarangan kantong plastik sejak tahun lalu. Bahkan, semua toko dan supermarket pun beralih menggunakan kantong yang bisa digunakan berkali-kali. Dengan demikian, membawa kantong plastik ke Kenya adalah tindakan ilegal.
![]() |
"Ada banyak alternatif, misalnya tas bikinan ibu-ibu Cilacap, harganya murah. Pakai itu saja bisa bantu hidupkan UMKM juga. Sedotan plastik juga, masa udah pakai gelas masih minta sedotan plastik. Itu iQ-nya perlu dipertanyakan," lanjut Susi.
(miq/miq) Next Article Putus Asa, Alasan Kapal Asing Masih Curi Ikan di Perairan RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular