Di Malang, Menko Darmin Beberkan Total Football A la Jokowi
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
13 December 2018 13:24
Malang, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyampaikan konsep pengembangan sumber daya manusia (SDM) jelang berakhirnya masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sejak tahun lalu, Jokowi telah meminta konsep itu, terutama pengembangan pendidikan vokasi. Demikian disampaikan Darmin saat mengunjungi SMK Negeri 4 Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (13/12/2018).
"Empat tahun kita sudah membangun infrastruktur di seluruh Indonesia. Belum berarti sudah cukup, meski yang wajib-wajibnya sudah. Ada yang proses, ada yang sudah," kata Darmin.
Menurut dia, Jokowi meminta tiga hal. Pertama, rancangan industri yang diperlukan. Kedua, rancangan perizinan buat industri serta kegiatan lain yang akan tumbuh dan berkembang. Ketiga, rancangan insentif agar industri yang diinginkan bisa masuk.
"Ini benar-benar total football. Kita siap semua lini," ujar Darmin.
Lebih lanjut, Darmin mengatakan, pendidikan orang bekerja di Indonesia mayoritas (58%) sekolah menengah pertama (SMP). Separuhnya lagi, lanjut dia, sekolah dasar (SD). "Bagaimana mau bersaing? Oleh karena itu, harus ada loncatan, yaitu pendidikan dan pelatihan vokasi," katanya.
Lantas apa perbedaan vokasi dengan pendidikan biasa? Darmin mengatakan, vokasi disiapkan tidak hanya untuk orang yang mau bekerja, melainkan juga yang sudah bekerja, masih ingin meningkatkan kapasitas.
"Harus ada kelembagaan dan mekanisme yg memungkinkan dia, tanpa meninggalkan pekerjaan, dia bisa dapat pelatihan. Sehingga dia kemudian lebih optimis melihat dunia ini," ujarDarmin.
(miq/miq) Next Article Batal Bubar, Jabatan Bos BP Batam Dirangkap Wali Kota
Sejak tahun lalu, Jokowi telah meminta konsep itu, terutama pengembangan pendidikan vokasi. Demikian disampaikan Darmin saat mengunjungi SMK Negeri 4 Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (13/12/2018).
"Empat tahun kita sudah membangun infrastruktur di seluruh Indonesia. Belum berarti sudah cukup, meski yang wajib-wajibnya sudah. Ada yang proses, ada yang sudah," kata Darmin.
Menurut dia, Jokowi meminta tiga hal. Pertama, rancangan industri yang diperlukan. Kedua, rancangan perizinan buat industri serta kegiatan lain yang akan tumbuh dan berkembang. Ketiga, rancangan insentif agar industri yang diinginkan bisa masuk.
"Ini benar-benar total football. Kita siap semua lini," ujar Darmin.
 Foto: Muhammad Luthfi Rahman |
Lebih lanjut, Darmin mengatakan, pendidikan orang bekerja di Indonesia mayoritas (58%) sekolah menengah pertama (SMP). Separuhnya lagi, lanjut dia, sekolah dasar (SD). "Bagaimana mau bersaing? Oleh karena itu, harus ada loncatan, yaitu pendidikan dan pelatihan vokasi," katanya.
Lantas apa perbedaan vokasi dengan pendidikan biasa? Darmin mengatakan, vokasi disiapkan tidak hanya untuk orang yang mau bekerja, melainkan juga yang sudah bekerja, masih ingin meningkatkan kapasitas.
"Harus ada kelembagaan dan mekanisme yg memungkinkan dia, tanpa meninggalkan pekerjaan, dia bisa dapat pelatihan. Sehingga dia kemudian lebih optimis melihat dunia ini," ujarDarmin.
(miq/miq) Next Article Batal Bubar, Jabatan Bos BP Batam Dirangkap Wali Kota
Most Popular