
4 Tahun Jadi Presiden RI, Jokowi Pamer Gebrakan Ekonomi
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
26 November 2018 20:50

Jakarta, CNBC Indonesia- Empat tahun menjabat sebagai presiden, Joko Widodo pamer sederet prestasi di sektor ekonomi yang telah ia perjuangkan untuk memajukan Indonesia.
Saat berpidato di Metro TV, Jokowi mengatakan pemerintahannya telah membuat sejumlah gebralan untuk perbaiki struktur fiskal negara. Salah satunya adalah untuk menggalihkan subsidi konsumtif ke produktif.
"Subsidi BBM, kalau kita lihat prosentasenya 82% itu dinikmati kalangan atas, inilah di 2014 yang kami pangkas. Kami alihkan ke kegiatan produktif," katanya, Senin, (26/11/2018).
Kegiatan produktif yang dimaksud adalah pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, bandara, pembangkit listrik.
Pembangunan pembangkit listrik, lanjutnya, orientasinya juga berubah tidak hanya Jawasentris tapi kini Indonesiasentris. "Kalau saya orang politik bangun ya di Jawa, penduduk padat 60% di Jawa. Return ekonomi juga cepat dan baik di Jawa. Kami pilih Indonesiasentris karena kami memang ingin bangun Indonesia demi keadilan sosial untuk munculkan sentra-sentra ekonomi baru."
Prestasi lain yang ia pamer adalah keberhasilannya memangkas jalur birokrasi untuk permudah investasi. "Saya beri contoh izin urusan pembangkit listrik itu ada 258 izin, harus ditempuh bangun itu. Berapa tahun urus izin sebanyak itu? Jadi 58 kita pangkas, itu belum cukup masih terlalu banyak izin seperti itu, tapi ini perli proses. Tak mungkin instan," jelasnya.
(gus/roy) Next Article 2,5 Juta Orang Dapat Subsidi Gaji Rp 600 Ribu, Termasuk Kamu?
Saat berpidato di Metro TV, Jokowi mengatakan pemerintahannya telah membuat sejumlah gebralan untuk perbaiki struktur fiskal negara. Salah satunya adalah untuk menggalihkan subsidi konsumtif ke produktif.
![]() |
"Subsidi BBM, kalau kita lihat prosentasenya 82% itu dinikmati kalangan atas, inilah di 2014 yang kami pangkas. Kami alihkan ke kegiatan produktif," katanya, Senin, (26/11/2018).
Kegiatan produktif yang dimaksud adalah pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, bandara, pembangkit listrik.
Pembangunan pembangkit listrik, lanjutnya, orientasinya juga berubah tidak hanya Jawasentris tapi kini Indonesiasentris. "Kalau saya orang politik bangun ya di Jawa, penduduk padat 60% di Jawa. Return ekonomi juga cepat dan baik di Jawa. Kami pilih Indonesiasentris karena kami memang ingin bangun Indonesia demi keadilan sosial untuk munculkan sentra-sentra ekonomi baru."
Prestasi lain yang ia pamer adalah keberhasilannya memangkas jalur birokrasi untuk permudah investasi. "Saya beri contoh izin urusan pembangkit listrik itu ada 258 izin, harus ditempuh bangun itu. Berapa tahun urus izin sebanyak itu? Jadi 58 kita pangkas, itu belum cukup masih terlalu banyak izin seperti itu, tapi ini perli proses. Tak mungkin instan," jelasnya.
(gus/roy) Next Article 2,5 Juta Orang Dapat Subsidi Gaji Rp 600 Ribu, Termasuk Kamu?
Most Popular