Harga Minyak Turun, Pertamina Janji Turunkan Pertamax Cs

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
26 November 2018 20:17
Pertamina janji harga Pertamax bisa turun dengan naiknya harga minyak dunia
Foto: Ilustrasi Pengisian BBM di SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia-  Harga minyak dunia yang semakin merosot membuat pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta harga BBM non subsidi diturunkan.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina (Persero) Syahrial Mukhtar menuturkan, harga BBM non subsidi pada dasarnya mengikuti harga pasar, sehingga ketika harga minyak dunia turun, pasti tanpa disuruh harga BBM non subsidi juga akan turun. Hanya saja, hal tersebut tidak bisa lakukan secara seketika.



"Jadi harga non subsidi itu tidak usah disuruh pun pasti akan seusuaikan market, hanya responnya kan tidak langsung serta-merta. Harga minyak turun ini kan baru, sementara yang kami produksi BBM-nya bukan crude hari ini, jadi tetap ada lag time, tidak otomatis," terang Syahrial kepada media saat dijumpai di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (26/11/2018).

Kendati demikian, Syahrial mengakui pihaknya belum tahu berapa lama lag time tersebut akan terjadi. Namun, ia meyakinkan, penyesuaian harga pasti ada.

Sebelumnya, Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto memang mengatakan akan memanggil badan usaha penjual BBM non subsidi untuk menurunkan harga jual BBM mereka menyusul adanya penurunan harga minyak dunia yang terjadi belakangan ini.

"Ya nanti semua perusahaan yang jual BBM non subsidi itu, Shell, Total, Pertamina, mau kami panggil untuk menurunkan harganya. Kalau harga minyak turun, harga jual juga harus turun dong," ujar Djoko, ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Harga Minya Turun, Pertamina Janji Akan Turunkan Pertamax CsFoto: Infografis/Pertamax Naik/Edward Ricardo


Adapun, terkait revisi formula pembentuk harga BBM Premium, Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan, adanya revisi ini tentu akan memengaruhi keuangan Pertamina.

"Iya dong, namanya juga formula," ujar Mas'ud ketika dijumpai di kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, Mas'ud menuturkan, pertimbangan revisi formula ini adalah harga crude dan ongkos distribusi. "Kan crudenya naik turun, perubahannya karena harga minyaknya. Kami kasih data, yang menentukan Kementerian ESDM," pungkas Mas'ud.

Syahrial pun menambahkan, tentunya untuk harga akan berpatokan pada formula yang dibuat. Namun, beberapa waktu terakhir, harganya tidak aktif menyesuaikan, pertimbangannya ada beberapa, misalnya daya beli masyarakat. 

"Beda harga yang ditetapkan dan formula, tetapi bahwa harga yang ditetapkan sesuai formula itu bisa langsung ditetapkan, tapi begitu ada pertimbagan daya beli itu, lain lagi ceritanya," tandas Syahrial.
(gus) Next Article Pakai MyPertamina, Beli Pertamax Diskon Rp 250/Liter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular