
Harga Minyak Anjlok, Kapan SPBU Asing Turunkan Harga BBM?
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
26 November 2018 11:54

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak dunia terus merosot dalam sebulan terakhir, bahkan tengah memasuki rekor terendahnya dalam setahun ini.
Pada perdagangan Senin (26/11/2018), harga minyak bahkan sudah jatuh di bawah US$ 60 per barel. Tepatnya hingga pukul 09.45 WIB, harga minyak jenis brent kontrak Januari 2019 naik 1% ke level US$ 59,39/barel.
[Gambas:Video CNBC]
Pertanyaan berikutnya adalah dengan turunnya kenaikan harga minyak ini, kapan SPBU bakal turunkan harga?
Jangan sampai harga gampang naik, tapi susah turun. Saat harga minyak terus merangkak naik dari level US$ 60 per barel, lalu ke kisaran US$ 70, dan terakhir tembus US$ 80 ke atas per barel. SPBU asing kompak beramai-ramai menaikkan harga, terutama untuk bensin dengan RON di atas 90.
Terakhir, pom bensin ini menaikkan harga pada Oktober 2018 ketika harga minyak meroket ke level US$ 80 per barel. Salah satunya adalah SPBU asing asal Perancis, Total, yang menaikkan harga bensinnya pada 11 Oktober dengan variasi kenaikan harga Rp 350 per liter hingga Rp 850 per liter.
Tak cuma SPBU Asing, PT Pertamina (Persero) juga memutuskan menaikkan harga pada Oktober 2018 setelah 3 bulan tertahan lamanya.
Terkait hal ini, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan akan segera memanggil para penjual BBM non subsidi tersebut.
"Ya nanti semua perusahaan yang jual BBM nonsubsidi itu, Shell, Total, Pertamina, mau kami panggil untuk menurunkan harganya. Kalau harga minyak turun, harga jual juga harus turun dong," ujar Djoko, saat dijumpai di kementerian, Rabu pekan lalu.
Kendati demikian, Djoko mengatakan, besaran penurunannya memang harus dihitung terlebih dahulu. Sebab, ketika mereka mengimpor memakai harga lama, sedangkan harga minyak baru turun sekarang.
"Nah, yang beli sekarang mungkin untuk dijual bulan depan atau kapan. Kami belum tau. Tetapi, ya tidak bisa harga dunia turun, sekarang juga harga BBM harus turun. Ya, memang makin cepat makin bagus," pungkas Djoko.
Selain Total, SPBU yang menaikkan harga BBM non subsidi adalah Pertamina pada 10 Oktober. harga Pertamax di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi Rp 10.400/liter, Pertamax Turbo Rp 12.250/ liter, Pertamina Dex Rp 11.850/liter, Dexlite Rp 10.500/liter, dan Biosolar Non PSO Rp 9.800/liter.
Dari situs BPH, Shell juga diketahui baru saja menaikkan harga per 2 November kemarin. Kisaran harga yang berlaku saat ini untuk BBM jenis Shell Super dipatok di Rp 10.750-Rp 10.850/liter, Shell V-Power di Rp 12.300-Rp 12.450/liter, dan Shell Diese
(gus/gus) Next Article Shell Ikut Turunkan Harga BBM, Sisa Pertamina Masih Evaluasi
Pada perdagangan Senin (26/11/2018), harga minyak bahkan sudah jatuh di bawah US$ 60 per barel. Tepatnya hingga pukul 09.45 WIB, harga minyak jenis brent kontrak Januari 2019 naik 1% ke level US$ 59,39/barel.
[Gambas:Video CNBC]
Pertanyaan berikutnya adalah dengan turunnya kenaikan harga minyak ini, kapan SPBU bakal turunkan harga?
Jangan sampai harga gampang naik, tapi susah turun. Saat harga minyak terus merangkak naik dari level US$ 60 per barel, lalu ke kisaran US$ 70, dan terakhir tembus US$ 80 ke atas per barel. SPBU asing kompak beramai-ramai menaikkan harga, terutama untuk bensin dengan RON di atas 90.
Terakhir, pom bensin ini menaikkan harga pada Oktober 2018 ketika harga minyak meroket ke level US$ 80 per barel. Salah satunya adalah SPBU asing asal Perancis, Total, yang menaikkan harga bensinnya pada 11 Oktober dengan variasi kenaikan harga Rp 350 per liter hingga Rp 850 per liter.
Tak cuma SPBU Asing, PT Pertamina (Persero) juga memutuskan menaikkan harga pada Oktober 2018 setelah 3 bulan tertahan lamanya.
Terkait hal ini, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan akan segera memanggil para penjual BBM non subsidi tersebut.
"Ya nanti semua perusahaan yang jual BBM nonsubsidi itu, Shell, Total, Pertamina, mau kami panggil untuk menurunkan harganya. Kalau harga minyak turun, harga jual juga harus turun dong," ujar Djoko, saat dijumpai di kementerian, Rabu pekan lalu.
Kendati demikian, Djoko mengatakan, besaran penurunannya memang harus dihitung terlebih dahulu. Sebab, ketika mereka mengimpor memakai harga lama, sedangkan harga minyak baru turun sekarang.
"Nah, yang beli sekarang mungkin untuk dijual bulan depan atau kapan. Kami belum tau. Tetapi, ya tidak bisa harga dunia turun, sekarang juga harga BBM harus turun. Ya, memang makin cepat makin bagus," pungkas Djoko.
Selain Total, SPBU yang menaikkan harga BBM non subsidi adalah Pertamina pada 10 Oktober. harga Pertamax di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi Rp 10.400/liter, Pertamax Turbo Rp 12.250/ liter, Pertamina Dex Rp 11.850/liter, Dexlite Rp 10.500/liter, dan Biosolar Non PSO Rp 9.800/liter.
Dari situs BPH, Shell juga diketahui baru saja menaikkan harga per 2 November kemarin. Kisaran harga yang berlaku saat ini untuk BBM jenis Shell Super dipatok di Rp 10.750-Rp 10.850/liter, Shell V-Power di Rp 12.300-Rp 12.450/liter, dan Shell Diese
(gus/gus) Next Article Shell Ikut Turunkan Harga BBM, Sisa Pertamina Masih Evaluasi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular