Internasional
Perang Dagang AS-China Bisa Berlangsung hingga 2020
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
23 November 2018 12:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China dapat mendingin untuk sementara dalam beberapa bulan ke depan, namun tetap belum akan selesai hingga pemilihan presiden AS di 2020, menurut Standard Chartered Private Bank.
Ini karena keputusan Washington untuk menyelesaikan ketegangan dengan Beijing sepertinya akan lebih banyak didorong oleh kepentingan politik, kata chief investment strategist Standard Chartered Private Bank Steve Brice, dilansir dari CNBC International.
Presiden AS Donald Trump ingin mempertahankan posisinya di Gedung Putih dalam pilpres 2020 mendatang.
"Saya kira ini akan menjadi keputusan politik: Apakah ini baik bagi AS untuk menyelesaikan isu perdagangan China hari ini? Satu pihak dapat berpendapat bahwa sebenarnya ia lebih baik melakukan itu enam bulan sebelum pemilu sehingga ia mendapat keuntungan dalam upayanya untuk kembali terpilih," kata Brice dalam acara "Street Signs" CNBC, Kamis (22/11/2018).
Keuntungan yang dimaksud adalah situasi di mana penyelesaian perseteruan itu akan mendorong kenaikan pertumbuhan ekonomi dan laba perusahaan.
Dua polling terbaru menyatakan warga Amerika menyukai cara presiden menjalankan perekonomian namun hal itu gagal mendorong approval rating atau tingkat penerimaan Trump. Situasi ini memberi sinyal kemungkinan adanya masalah dalam pencalonan kembali Trump bila perekonomian kehilangan lajunya.
Trump dan Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan bertemu dan membicarakan urusan perdagangan kedua negara di sela-sela pertemuan G20 di Argentina pekan depan. Namun, banyak ahli mengatakan mereka tidak mengharapkan munculnya terobosan dari pertemuan itu.
"Anda mungkin akan melihat hiatus sementara... namun kemudian ketika Anda semakin dekat menuju pilpres, maka isu ini akan disuarakan kembali dan kita akan melihat ketegangan meningkat kembali," kata Brice.
(wed) Next Article Terbaru! Perkembangan Negosiasi Dagang AS-RI, Airlangga Buka-bukaan
Ini karena keputusan Washington untuk menyelesaikan ketegangan dengan Beijing sepertinya akan lebih banyak didorong oleh kepentingan politik, kata chief investment strategist Standard Chartered Private Bank Steve Brice, dilansir dari CNBC International.
Presiden AS Donald Trump ingin mempertahankan posisinya di Gedung Putih dalam pilpres 2020 mendatang.
Keuntungan yang dimaksud adalah situasi di mana penyelesaian perseteruan itu akan mendorong kenaikan pertumbuhan ekonomi dan laba perusahaan.
![]() |
Trump dan Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan bertemu dan membicarakan urusan perdagangan kedua negara di sela-sela pertemuan G20 di Argentina pekan depan. Namun, banyak ahli mengatakan mereka tidak mengharapkan munculnya terobosan dari pertemuan itu.
"Anda mungkin akan melihat hiatus sementara... namun kemudian ketika Anda semakin dekat menuju pilpres, maka isu ini akan disuarakan kembali dan kita akan melihat ketegangan meningkat kembali," kata Brice.
(wed) Next Article Terbaru! Perkembangan Negosiasi Dagang AS-RI, Airlangga Buka-bukaan
Most Popular