
Internasional
India Selidiki Dugaan Monopoli Maersk di Pelabuhan Mumbai
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 November 2018 16:16

New Delhi, CNBC Indonesia - Regulator antimonopoli India telah memerintahkan penyelidikan atas dugaan praktik anti-persaingan oleh perusahaan Denmark AP Moller-Maersk dan perusahaan Dubai DP World di terminal yang mereka operasikan di pelabuhan kontainer terbesar di negara itu di Mumbai, kata lima sumber yang mengetahui hal tersebut kepada Reuters.
Keputusan Komisi Persaingan India (CCI) untuk melakukan penyelidikan itu terjadi setelah adanya pengaduan oleh PSA International Pte Ltd Singapura, yang menuduh Maersk dan DP World menciptakan hambatan masuk untuk menghambat pertumbuhan terminal PSA dengan berkolusi atas biaya-biaya tertentu yang mereka pungut di pelabuhan milik negara Jawaharlal Nehru Port Trust (JNPT).
Dengan menangani 66 juta ton kargo pada tahun fiskal terakhir hingga Maret, JNPT sangat penting untuk perdagangan internasional India. Melansir Reuters, pelabuhan ini menangani lebih dari separuh lalu lintas pengiriman kontainer India setiap tahunnya.
Unit Maersk, DP World, dan PSA mengoperasikan empat dari lima terminal pelabuhan, di mana yang kelima dimiliki oleh pemerintah. Terminal PSA, yang diresmikan oleh Perdana Menteri Narendra Modi pada bulan Februari, direncanakan akan menjadi yang terbesar dan diharapkan akan menggandakan kapasitas JNPT dan membantu memenuhi visi pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi India dengan memodernisasi pelabuhannya.
Masalah yang tengah diselidiki berpusat di kisaran sesuatu yang disebut sebagai transfer antar-terminal.
Di bawah sistem yang bertujuan untuk membuat penggunaan infrastruktur umum yang paling efisien, kereta api barang yang tiba di JNPT biasanya membawa kontainer yang memiliki beberapa terminal tujuan, tetapi berhenti di salah satu terminal yang menangani semua kargo pada hari tertentu. Operator lain kemudian mengumpulkan kontainer mereka dengan truk untuk dimuat di terminal mereka sendiri.
Prosedur serupa juga dilakukan, secara terbalik, ketika kontainer yang diimpor dibongkar.
Pada bulan Juni, PSA, yang dimiliki oleh dana investasi pemerintah Singapura Temasek Holdings, mengajukan keluhan kepada CCI yang menyatakan bahwa pihaknya menghadapi diskriminasi karena Maersk dan DP World mengenakan biaya yang lebih tinggi pada perusahaan pelayaran saat menangani kontainer yang tiba di terminal PSA, kata sumber itu.
Dalam sebuah perintah yang disahkan pada 9 November, CCI mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa Maersk dan DP World telah mengkoordinasikan upaya mereka untuk mencegah PSA beroperasi secara efektif di pelabuhan Mumbai, kata dua sumber yang memiliki pengetahuan langsung tentang kasus tersebut.
A.P. Moller-Maersk, kelompok pengiriman kontainer terbesar di dunia, mengatakan kepada Reuters bahwa CCI sedang mendengarkan kasus yang diajukan oleh PSA, tetapi mengatakan bahwa pihaknya tidak akan berkomentar karena masalah ini bersifat sub judice (di bawah pertimbangan hukum dan karena itu dilarang didiskusikan publik di tempat lain).
DP World mengatakan bahwa mereka belum menerima komunikasi formal dari CCI, tetapi menambahkan bahwa "selalu berkomitmen untuk memastikan bisnis kami memenuhi standar tertinggi, mematuhi semua undang-undang dan peraturan".
PSA International tidak menanggapi permintaan untuk komentar. JNPT dan CCI tidak menanggapi pertanyaan Reuters.
Dalam pengaduannya, bagian-bagian yang ditinjau oleh Reuters, PSA menuduh bahwa Maersk dan DP World telah mengeluarkan imbauan yang akhirnya menghalangi penggunaan terminal PSA dan memberitahu pengguna pelabuhan bahwa mereka perlu membuat perjanjian mereka sendiri untuk mentransfer kargo mereka jika dilabuhkan di dermaga PSA.
Salah satu sumber yang mengetahui rahasia perintah pengawas India mengatakan bahwa CCI menemukan perilaku terkoordinasi oleh Maersk dan DP World yang berpotensi membawa efek anti-persaingan.
(prm) Next Article Bea Cukai Error, Barang-Sayuran 'Menggunung' di Pelabuhan!
Keputusan Komisi Persaingan India (CCI) untuk melakukan penyelidikan itu terjadi setelah adanya pengaduan oleh PSA International Pte Ltd Singapura, yang menuduh Maersk dan DP World menciptakan hambatan masuk untuk menghambat pertumbuhan terminal PSA dengan berkolusi atas biaya-biaya tertentu yang mereka pungut di pelabuhan milik negara Jawaharlal Nehru Port Trust (JNPT).
Dengan menangani 66 juta ton kargo pada tahun fiskal terakhir hingga Maret, JNPT sangat penting untuk perdagangan internasional India. Melansir Reuters, pelabuhan ini menangani lebih dari separuh lalu lintas pengiriman kontainer India setiap tahunnya.
Masalah yang tengah diselidiki berpusat di kisaran sesuatu yang disebut sebagai transfer antar-terminal.
Di bawah sistem yang bertujuan untuk membuat penggunaan infrastruktur umum yang paling efisien, kereta api barang yang tiba di JNPT biasanya membawa kontainer yang memiliki beberapa terminal tujuan, tetapi berhenti di salah satu terminal yang menangani semua kargo pada hari tertentu. Operator lain kemudian mengumpulkan kontainer mereka dengan truk untuk dimuat di terminal mereka sendiri.
Prosedur serupa juga dilakukan, secara terbalik, ketika kontainer yang diimpor dibongkar.
![]() |
Dalam sebuah perintah yang disahkan pada 9 November, CCI mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa Maersk dan DP World telah mengkoordinasikan upaya mereka untuk mencegah PSA beroperasi secara efektif di pelabuhan Mumbai, kata dua sumber yang memiliki pengetahuan langsung tentang kasus tersebut.
A.P. Moller-Maersk, kelompok pengiriman kontainer terbesar di dunia, mengatakan kepada Reuters bahwa CCI sedang mendengarkan kasus yang diajukan oleh PSA, tetapi mengatakan bahwa pihaknya tidak akan berkomentar karena masalah ini bersifat sub judice (di bawah pertimbangan hukum dan karena itu dilarang didiskusikan publik di tempat lain).
DP World mengatakan bahwa mereka belum menerima komunikasi formal dari CCI, tetapi menambahkan bahwa "selalu berkomitmen untuk memastikan bisnis kami memenuhi standar tertinggi, mematuhi semua undang-undang dan peraturan".
PSA International tidak menanggapi permintaan untuk komentar. JNPT dan CCI tidak menanggapi pertanyaan Reuters.
Dalam pengaduannya, bagian-bagian yang ditinjau oleh Reuters, PSA menuduh bahwa Maersk dan DP World telah mengeluarkan imbauan yang akhirnya menghalangi penggunaan terminal PSA dan memberitahu pengguna pelabuhan bahwa mereka perlu membuat perjanjian mereka sendiri untuk mentransfer kargo mereka jika dilabuhkan di dermaga PSA.
Salah satu sumber yang mengetahui rahasia perintah pengawas India mengatakan bahwa CCI menemukan perilaku terkoordinasi oleh Maersk dan DP World yang berpotensi membawa efek anti-persaingan.
(prm) Next Article Bea Cukai Error, Barang-Sayuran 'Menggunung' di Pelabuhan!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular