
Trump Tak Kuat Dengar Rekaman Mengerikan Pembunuhan Khashoggi
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
19 November 2018 10:17

Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan tidak ingin mendengarkan rekaman audio pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Khashoggi. Tekanan untuk menghukum Arab Saudi atas pembunuhan itu telah meningkat.
Khashoggi terbunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, dan Turki telah memberikan rekaman pembunuhan kepada pemerintah AS, tetapi Trump mengatakan Ia tidak akan mendengarkannya "karena itu adalah rekaman penderitaan, itu adalah rekaman yang mengerikan."
"Saya tidak ingin mendengar rekaman itu, tidak ada alasan bagi saya untuk mendengar rekaman itu," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News Sunday.
"Aku tahu semua yang terjadi di rekaman itu tanpa harus mendengarnya ... Itu sangat kejam, sangat ganas dan mengerikan."
Trump juga mengatakan dirinya ingin mempertahankan aliansi erat dengan Arab Saudi, dan mempertanyakan dugaan peran penguasa de facto kerajaan Pangeran Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman (MBS).
"Ia (MBS) mengatakan kepada saya bahwa ia tidak ada hubungannya dengan itu (pembunuhan Khashoggi)," kata Trump, menambahkan bahwa "banyak orang" juga mengatakan putra mahkota tidak memiliki pengetahuan tentang pembunuhan itu.
Wawancara itu direkam pada Jumat (16/11/2018), beberapa jam sebelum sumber-sumber pemerintah mengatakan Central Intelligence Agency (CIA) telah memberi penjelasan singkat kepada administrasi Trump atas pembunuhan dan keyakinannya bahwa MBS memerintahkannya.
Pada Sabtu lalu, Trump mengatakan penilaian CIA adalah 'sangat prematur' dan dalam wawancara yang ditayangkan Minggu kemarin, Trump mengatakan mungkin tidak pernah ada yang tahu siapa yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Trump menghadapi tekanan kuat dari anggota parlemen senior Demokrat dan Republik untuk mengambil tindakan lebih keras terhadap Arab Saudi. Beberapa orang mengatakan, Trump harus menunda penjualan senjata ke kerajaan dan menjatuhkan dukungannya untuk MBS, tetapi sejauh ini Trump menolak tekanan itu.
Pemerintah pada Kamis memberlakukan sanksi ekonomi terhadap 17 pejabat Saudi atas dugaan peran mereka dalam pembunuhan itu, tetapi mereka tidak menargetkan pemerintah Saudi.
Arab Saudi adalah pemasok minyak utama dan sekutu dekat AS dalam melawan kekuatan Iran di Timur Tengah.
Pada Minggu Senator Republik Lindsey Graham, sekutu dekat Trump, mengatakan tidak ragu tentang keterlibatan MBS dalam memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
"Mereka adalah sekutu penting tetapi ketika datang ke putra mahkota, dia tidak rasional, dia tertunduk dan Saya pikir dia melakukan banyak kerusakan pada hubungan (antara) AS dan Arab Saudi. Saya tidak berniat bekerja dengannya lagi," kata Lindsey dialnsir dari NBC.
(wed/wed) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh
Khashoggi terbunuh di dalam konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, dan Turki telah memberikan rekaman pembunuhan kepada pemerintah AS, tetapi Trump mengatakan Ia tidak akan mendengarkannya "karena itu adalah rekaman penderitaan, itu adalah rekaman yang mengerikan."
"Saya tidak ingin mendengar rekaman itu, tidak ada alasan bagi saya untuk mendengar rekaman itu," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News Sunday.
Trump juga mengatakan dirinya ingin mempertahankan aliansi erat dengan Arab Saudi, dan mempertanyakan dugaan peran penguasa de facto kerajaan Pangeran Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman (MBS).
"Ia (MBS) mengatakan kepada saya bahwa ia tidak ada hubungannya dengan itu (pembunuhan Khashoggi)," kata Trump, menambahkan bahwa "banyak orang" juga mengatakan putra mahkota tidak memiliki pengetahuan tentang pembunuhan itu.
Wawancara itu direkam pada Jumat (16/11/2018), beberapa jam sebelum sumber-sumber pemerintah mengatakan Central Intelligence Agency (CIA) telah memberi penjelasan singkat kepada administrasi Trump atas pembunuhan dan keyakinannya bahwa MBS memerintahkannya.
Pada Sabtu lalu, Trump mengatakan penilaian CIA adalah 'sangat prematur' dan dalam wawancara yang ditayangkan Minggu kemarin, Trump mengatakan mungkin tidak pernah ada yang tahu siapa yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
Trump menghadapi tekanan kuat dari anggota parlemen senior Demokrat dan Republik untuk mengambil tindakan lebih keras terhadap Arab Saudi. Beberapa orang mengatakan, Trump harus menunda penjualan senjata ke kerajaan dan menjatuhkan dukungannya untuk MBS, tetapi sejauh ini Trump menolak tekanan itu.
Pemerintah pada Kamis memberlakukan sanksi ekonomi terhadap 17 pejabat Saudi atas dugaan peran mereka dalam pembunuhan itu, tetapi mereka tidak menargetkan pemerintah Saudi.
Arab Saudi adalah pemasok minyak utama dan sekutu dekat AS dalam melawan kekuatan Iran di Timur Tengah.
Pada Minggu Senator Republik Lindsey Graham, sekutu dekat Trump, mengatakan tidak ragu tentang keterlibatan MBS dalam memerintahkan pembunuhan Khashoggi.
"Mereka adalah sekutu penting tetapi ketika datang ke putra mahkota, dia tidak rasional, dia tertunduk dan Saya pikir dia melakukan banyak kerusakan pada hubungan (antara) AS dan Arab Saudi. Saya tidak berniat bekerja dengannya lagi," kata Lindsey dialnsir dari NBC.
(wed/wed) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh
Most Popular