Sampai Oktober 2018, Subsidi BBM dan LPG Jebol Jadi Rp 75,3 T

Arys Aditya & Iswari Anggit, CNBC Indonesia
15 November 2018 19:18
Subsidi BBM kembali jebol untuk Oktober 2018
Foto: Ilustrasi Pengisian BBM di SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia- Subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG, seperti yang sudah diperkirakan, membengkak jauh dari pagu yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018.

Dalam paparan APBN Kita di Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan realisasi subsidi BBM dan LPG per 31 Oktober 2018 mencapai Rp 75,3 triliun. Nilai itu mencapai 160,7% dari pagu APBN yang hanya ditetapkan sebesar Rp 46,9 triliun.

Realisasi subsidi BBM dan LPG pada 2017 lalu sampai Oktober negara hanya menghabiskan Rp 32 triliun. Artinya dalam setahun, realisasi subsidi BBM dan LPG membengkak hingga 135%.

Untuk subsidi listrik, hingga Oktober 2018 tercatat masih 88,3% dari pagu APBN yakni Rp 42,1 triliun dari jatah Rp 47,7 triliun.

Sri Mulyani mengatakan subsidi ini naik tinggi karena ada pembayaran utang subsidi tahun lalu ke kedua BUMN yang mendapat penugasan, yakni PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

"Subsidi naik tinggi, kita telah membayarkan keseluruhan bahkan lebih dari pagu yakni 102,6%. Ini karena kita sudah membayar subsidi tahun lalu," paparnya, Kamis (15/11/2018).

Oktober 2018, Subsidi BBM dan LPG Jebol Jadi Rp 75,3 T Foto: Infografis/Defisit Migas Tahun Ini Capai Rp158 T, Terparah Sejak 2014!/Aristya Rahadian Krisabella


Sementara, ia melanjutkan, subsidi BBM yang melonjak jadi Rp 75 triliun juga dikarenakan adanya perubahan subsidi solar yang disepakati pemerintah, yang semula Rp 500 per liter jadi Rp 2.000 per liter.
(gus/gus) Next Article Imbas Corona & Harga Minyak, Sri Mulyani: Subsidi BBM Turun!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular