
Dubes Saudi Blak-blakan terkait Eksekusi Mati TKW RI di Saudi
Rehia Indrayanti Beru Sebayang, CNBC Indonesia
13 November 2018 20:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Kerajaan Arab Saudi yang mengeksekusi mati tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia Tati Tursilawati pada akhir Oktober lalu telah menuai banyak kecaman dari warga maupun Pemerintah Indonesia.
Hal itu terjadi lantaran pemerintah Arab Saudi diketahui tidak memberikan informasi apapun sebelum eksekusi itu dilaksanakan. Tati yang dieksekusi di Thaif, dihukum karena kasus pembunuhan ayah majikannya pada Mei 2010.
Terkait hal itu, Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi memberikan penjelasan saat mengunjungi kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jakarta Pusat.
Menurut Al Shuaibi, kasus-kasus terkait peristiwa hukuman mati, termasuk kasus Tati, tidak akan memengaruhi hubungan baik kedua negara. Untuk kematian Tati, dia membenarkan notifikasi merupakan hak dari satu keluarga.
"Namun saya sendiri akan masih menunggu informasi dari pemerintah saya berkaitan dengan apakah kedutaan telah menerima notifikasi untuk berkaitan dengan masalah tersebut," ujar Al Shuaibi.
Dia mengatakan, masalah tersebut memang pernah disinggung dan dibahas dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir waktu berkunjung ke Indonesia. Kemudian, lanjut Al Shuaibi, pemerintah Saudi menyesuaikan dengan permintaan ataupun nota pemerintah Indonesia.
(miq/miq) Next Article Pangeran Arab Dikabarkan Kunjungi RI Besok
Hal itu terjadi lantaran pemerintah Arab Saudi diketahui tidak memberikan informasi apapun sebelum eksekusi itu dilaksanakan. Tati yang dieksekusi di Thaif, dihukum karena kasus pembunuhan ayah majikannya pada Mei 2010.
Terkait hal itu, Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi memberikan penjelasan saat mengunjungi kantor Pengurus Pusat Muhammadiyah di Jakarta Pusat.
"Namun saya sendiri akan masih menunggu informasi dari pemerintah saya berkaitan dengan apakah kedutaan telah menerima notifikasi untuk berkaitan dengan masalah tersebut," ujar Al Shuaibi.
Dia mengatakan, masalah tersebut memang pernah disinggung dan dibahas dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir waktu berkunjung ke Indonesia. Kemudian, lanjut Al Shuaibi, pemerintah Saudi menyesuaikan dengan permintaan ataupun nota pemerintah Indonesia.
"Meminta penjelasan berkaitan dengan apakah ada notifikasi yang telah disampaikan kepada kedutaan atau kepada pihak Indonesia. Sampai saat ini kita masih menanti dari pihak Saudi," kata Al Shuaibi.
(miq/miq) Next Article Pangeran Arab Dikabarkan Kunjungi RI Besok
Most Popular