
Internasional
Partai Trump Kalah di Pileg, Apa Artinya?
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
08 November 2018 11:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Partai Demokrat berhasil mengambil alih House of Representatives Amerika Serikat (AS) atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam pemilihan sela (mid-term) dan menjadi pukulan kepada Presiden AS Donald Trump.
Suara Partai Demokrat yang jadi mayoritas di majelis rendah ini bisa jadi ganjalan bagi Trump karena rencana pemerintah harus terlebih dahulu dibahas di majelis rendah sebelum di lanjutkan ke Senat.
Ini adalah pertama kalinya dalam 8 tahun majelis rendah dan Senat dikuasai oleh dua partai berbeda haluan. Partai Republik menguasai Senat, majelis rendah dikuasai Partai Demokrat.
Mengutip BBC, pemungutan suara pada Selasa (6/11/2018) dipandang sebagai salah satu bentuk beralihnya suara pemilih ke partai oposisi. Pemilihan presiden AS berikutnya akan dilakukan pada 2020.
House Democratic leader Nancy Pelosi, yang menjadi juru bicara dan telah menduduki posisi ini dari 2007 hingga 2011 mengatakan untuk para pendukung di Washington: "Terima kasih, besok akan menjadi hari baru di Amerika."
Presiden Trump berfokus pada Senat, dan memuji dirinya sendiri dengan mengutip seorang komentator.
"Hanya 5 kali dalam 105 tahun terakhir Presiden yang berkuasa memenangkan kursi di Senat dalam pemilihan tahun sebelumnya. Trump memiliki sihir tentang itu. Orang ini memiliki sihir yang keluar dari telinganya. Dia adalah seorang penarik suara pemilih. Republik lah yang seperti........." cuitan Trump di Twitter, diterjemahkan oleh CNBC Indonesia.
Suara Partai Demokrat yang jadi mayoritas di majelis rendah ini bisa jadi ganjalan bagi Trump karena rencana pemerintah harus terlebih dahulu dibahas di majelis rendah sebelum di lanjutkan ke Senat.
House Democratic leader Nancy Pelosi, yang menjadi juru bicara dan telah menduduki posisi ini dari 2007 hingga 2011 mengatakan untuk para pendukung di Washington: "Terima kasih, besok akan menjadi hari baru di Amerika."
Presiden Trump berfokus pada Senat, dan memuji dirinya sendiri dengan mengutip seorang komentator.
"Hanya 5 kali dalam 105 tahun terakhir Presiden yang berkuasa memenangkan kursi di Senat dalam pemilihan tahun sebelumnya. Trump memiliki sihir tentang itu. Orang ini memiliki sihir yang keluar dari telinganya. Dia adalah seorang penarik suara pemilih. Republik lah yang seperti........." cuitan Trump di Twitter, diterjemahkan oleh CNBC Indonesia.
Next Page
Apa Dampak Partai Demokrat kuasai DPR?
Pages
Most Popular