
Kapan Indonesia Timur Gantikan Jawa Jadi Penopang Ekonomi RI?
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
05 November 2018 13:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Struktur perekonomian Indonesia pada kuartal III-2018 masih didominasi Pulau Jawa. Hal itu ditunjukkan dengan kontribusi Pulau Jawa terhadap perekonomian Indonesia yang mencapai 58,57%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengemukakan, dibutuhkan waktu lebih untuk mengubah struktur perekonomian secara spasial. Menurut dia, butuh upaya ekstra bagi pemerintah untuk membuat struktur perekonomian merata.
"Tentu mau ubah struktur ini perlu waktu yang lama," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor pusat BPS, Senin (5/11/2018).
Saat ini, Jawa memang masih menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi nasional. Kemudian, disusul Sumatra yang memberikan sumbangsih sebesar 21,53%, Kalimantan 8,07%, dan Sulawesi 6,28%.
Adapun untuk Indonesia bagian Timur lainnya, seperti Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua, distribusi kontribusinya masih di bawah 5%, yakni masing-masing sebesar 3,04% dan 2,51%
Suhariyanto mengatakan, dampak dari gempa yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pun mulai terasa. Hal itu yang membuat ekonomi wilayah Bali dan Nusa Tenggara terkontraksi 0,65%.
"Ekonomi NTB tumbuh negatif 13,9% karena ada gempa juga ada penurunan produksi dari PT Amman," ujar Suhariyanto.
(miq/miq) Next Article Potret Terminal Kampung Rambutan yang Masih Sepi Saat Pandemi
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengemukakan, dibutuhkan waktu lebih untuk mengubah struktur perekonomian secara spasial. Menurut dia, butuh upaya ekstra bagi pemerintah untuk membuat struktur perekonomian merata.
"Tentu mau ubah struktur ini perlu waktu yang lama," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor pusat BPS, Senin (5/11/2018).
Saat ini, Jawa memang masih menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi nasional. Kemudian, disusul Sumatra yang memberikan sumbangsih sebesar 21,53%, Kalimantan 8,07%, dan Sulawesi 6,28%.
Adapun untuk Indonesia bagian Timur lainnya, seperti Bali dan Nusa Tenggara serta Maluku dan Papua, distribusi kontribusinya masih di bawah 5%, yakni masing-masing sebesar 3,04% dan 2,51%
Suhariyanto mengatakan, dampak dari gempa yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pun mulai terasa. Hal itu yang membuat ekonomi wilayah Bali dan Nusa Tenggara terkontraksi 0,65%.
"Ekonomi NTB tumbuh negatif 13,9% karena ada gempa juga ada penurunan produksi dari PT Amman," ujar Suhariyanto.
(miq/miq) Next Article Potret Terminal Kampung Rambutan yang Masih Sepi Saat Pandemi
Most Popular