
Internasional
BUMN Ini Selamatkan Keuangan Pemerintah
Ranny Virgina Utami, CNBC Indonesia
03 November 2018 15:32

Malaysia, CNBC Indonesia - Pemerintah Malaysia berencana mengalokasikan cadangan dana Petroliam Nasional Bhd (Petronas) untuk membiayai sejumlah pengembalian pajak terutang negara senilai RM 37 miliar, atau sekitar Rp 132,92 triliun [RM 1 = Rp 3.600].
Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki aliran uang di sektor bisnis dan mendorong perekonomian dalam negeri.
Menurut laporan tahunan pemerintah dalam Outlook Fiskal dan Perkiraan Pendapatan Pemerintah, Petronas akan membayar sebanyak RM 30 miliar dalam bentuk dividen khusus kepada pemerintah Malaysia pada 2019. Dividen ini yang disebut akan menjadi pembayaran tunggal dari Petronas kepada negara.
The Star dalam artikelnya berjudul 'Petronas to the rescue' yang dilansir CNBC Indonesia, Sabtu (3/11/2018) menerangkan Malaysia sendiri memperkirakan jumlah pengembalian pajak terutang negara akan mencapai RM 37 miliar, terdiri dari pajak pendapatan sebesar RM 18 miliar dan pajak barang dan jasa (GST) sebesar RM 19 miliar.
Sumber untuk mendanai dividen khusus akan diambil dari akumulasi laba yang dihasilkan Petronas, yang dijanjikan tak akan mengganggu sumber pendanaan dari kegiatan investasi perusahaan tersebut.
Secara keseluruhan, Petronas diperkirakan akan membayar hingga RM 54 miliar dalam bentuk dividen kepada pemerintah pada 2019 sehingga pendapatan non-pajak pemerintah tahun depan akan meningkat secara signifikan.
Misalnya, pendapatan dari lisensi dan izin yang diperkirakan akan naik hingga 6% menjadi RM 15,6 miliar pada 2019. Kenaikan ini didorong oleh royalti dari nilai petroleum yang lebih tinggi, lisensi kendaraan bermotor dan retribusi dari pekerja asing.
Pemerintah sendiri memperkirakan royalti petroleum akan mencapai RM 5,6 miliar berdasarkan asumsi sederhana dari harga minyak mentah.
Di sisi lain, di dalam laporan ini juga disebutkan bahwa pendapatan non-pajak pemerintah akan naik menjadi RM 85,7 miliar tahun depan, dari yang sebelumnya hanya RM 61,8 miliar, atau naik 38,8%.
Pada 2019-2021, pendapatan non-petroleum diperkirakan juga masih akan menjadi sumber pendapatan negara terbesar dengan representasi 76%, sementara pendapatan yang berhubungan dengan petroleum akan tetap memberikan kontribusi sebesar 24%.
Pemerintah Malaysia memperkirakan pendapatan pajak mereka masih akan tumbuh 0,8% menjadi RM 176,15 miliar pada 2019 di mana sebagian besar dihasilkan oleh pendapatan pajak petroleum (PITA) senilai RM 18,1 miliar, jika harga minyak mentah masih berada di rentang US$ 60 dan US$ 70 per barel.
Alhasil, secara keseluruhan pendapatan negara, termasuk dari dividen khusus Petronas, diperkirakan akan mencapai RM 261,8 miliar. Angka ini 10,7% lebih besar dari perkiraan pendapatan tahun ini yang hanya berkisar RM 236,5 miliar di mana penerapan tax holiday tiga bulan dari penghapusan GST mengakibatkan negara kehilangan RM 21 miliar.
(dru) Next Article Bos Petronas Digeser ke Malaysia Airlines, Ada Apa?
Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki aliran uang di sektor bisnis dan mendorong perekonomian dalam negeri.
Menurut laporan tahunan pemerintah dalam Outlook Fiskal dan Perkiraan Pendapatan Pemerintah, Petronas akan membayar sebanyak RM 30 miliar dalam bentuk dividen khusus kepada pemerintah Malaysia pada 2019. Dividen ini yang disebut akan menjadi pembayaran tunggal dari Petronas kepada negara.
Sumber untuk mendanai dividen khusus akan diambil dari akumulasi laba yang dihasilkan Petronas, yang dijanjikan tak akan mengganggu sumber pendanaan dari kegiatan investasi perusahaan tersebut.
Secara keseluruhan, Petronas diperkirakan akan membayar hingga RM 54 miliar dalam bentuk dividen kepada pemerintah pada 2019 sehingga pendapatan non-pajak pemerintah tahun depan akan meningkat secara signifikan.
Misalnya, pendapatan dari lisensi dan izin yang diperkirakan akan naik hingga 6% menjadi RM 15,6 miliar pada 2019. Kenaikan ini didorong oleh royalti dari nilai petroleum yang lebih tinggi, lisensi kendaraan bermotor dan retribusi dari pekerja asing.
Pemerintah sendiri memperkirakan royalti petroleum akan mencapai RM 5,6 miliar berdasarkan asumsi sederhana dari harga minyak mentah.
Di sisi lain, di dalam laporan ini juga disebutkan bahwa pendapatan non-pajak pemerintah akan naik menjadi RM 85,7 miliar tahun depan, dari yang sebelumnya hanya RM 61,8 miliar, atau naik 38,8%.
Pada 2019-2021, pendapatan non-petroleum diperkirakan juga masih akan menjadi sumber pendapatan negara terbesar dengan representasi 76%, sementara pendapatan yang berhubungan dengan petroleum akan tetap memberikan kontribusi sebesar 24%.
Pemerintah Malaysia memperkirakan pendapatan pajak mereka masih akan tumbuh 0,8% menjadi RM 176,15 miliar pada 2019 di mana sebagian besar dihasilkan oleh pendapatan pajak petroleum (PITA) senilai RM 18,1 miliar, jika harga minyak mentah masih berada di rentang US$ 60 dan US$ 70 per barel.
Alhasil, secara keseluruhan pendapatan negara, termasuk dari dividen khusus Petronas, diperkirakan akan mencapai RM 261,8 miliar. Angka ini 10,7% lebih besar dari perkiraan pendapatan tahun ini yang hanya berkisar RM 236,5 miliar di mana penerapan tax holiday tiga bulan dari penghapusan GST mengakibatkan negara kehilangan RM 21 miliar.
(dru) Next Article Bos Petronas Digeser ke Malaysia Airlines, Ada Apa?
Most Popular