'3 Tahun Terakhir RI Coba Naikkan EODB Pakai Cara Hacker'

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
01 November 2018 19:44
Thomas Lembong mengakui pemerintah sempat hilang fokus pada peningkatan iklim investasi sepanjang tahun lalu.
Foto: Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong berpose setelah wawancara khusus dengan sejumlah media di Four Seasons Hotel, Jakarta, Kamis (18/10/2018). (CNBC Indonesia/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengakui pemerintah sempat hilang fokus pada peningkatan iklim investasi sepanjang tahun lalu.

Hal ini berujung pada penurunan peringkat Ease of Doing Business (EoDB) RI dari peringkat 72 di tahun lalu menjadi peringkat 73 di tahun ini.

"Semangat kita nggak sama lah dibandingkan tahun 2014-2016. Jadi tentunya kita harus introspeksi kenapa kita sampai kehilangan fokus dan kita harus mengembalikan fokus bersama pada EoDB ini," kata Thomas di Kemenko Perekonomian, Kamis (1/11/2018).

'3 Tahun Terakhir RI Coba Naikkan EODB Pakai Cara Hacker'Foto: Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong berpose setelah wawancara khusus dengan sejumlah media di Four Seasons Hotel, Jakarta, Kamis (18/10/2018). (CNBC Indonesia/Muhammad Iqbal)


Lebih lanjut, dia berpendapat pemerintah berupaya meningkatkan peringkat EODB selama tiga tahun terakhir dengan cara mengutak-atik prosedur dan peraturan, ketimbang merombak sistem birokrasi perizinan yang ada.

"Bicara jujur, 3 tahun terakhir kita sih masih meningkatkan peringkat kita hampir seperti, pakai cara-cara hacker: dengan mengutak-atik prosedur supaya yang tadinya 3 minggu jadi 3 hari. Atau yang tadinya biaya administrasinya Rp 3 juta jadi Rp 100 ribu," jelasnya.

Tom meyakini, realisasi investasi di suatu tahun ditentukan upaya-upaya mendongkrak investasi itu di 12 bulan sebelumnya.

"Jadi kalau investasi di 2018 melemah, berarti upaya-upaya kita di 2017 kurang berhasil. Jadi sekarang kita harus fokus di sisa tahun yang ada, mendongkrak investasi supaya bisa berjalan di 2019," terangnya.

Mantan Menteri Perdagangan ini pun menggunakan istilah 'tanam bibit tahun ini, panen di tahun depan'.

"Proyek-proyek prioritas harus ditetapkan sekarang. Proyek per sektor, per wilayah, kendala-kendala yang mereka hadapi harus diselesaikan satu per satu," tegasnya.

(dru) Next Article Soal EoDB, Kepala BKPM: Saya Takutnya Kita Agak Mentok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular