Maaf, Kemudahan Berbisnis Negara Lain Lebih Cepat dari RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengklaim pemerintah telah melakukan perbaikan untuk memacu tingkat kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB) Indonesia. Sayangnya, negara lain juga melakukan reform di bidang yang sesuai dengan penilaian Bank Dunia atau The World Bank lebih cepat.

"Kenapa doing business kita turun. Karena negara lain ada yang reform-nya lebih cepat," kata Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (1/11/2018).

Dijelaskan Darmin, Indonesia peringkatnya di 73 atau turun satu peringkat dari 72 untuk EoDB tahun 2019.

"Indonesia sudah melakukan reformasi di tiga bidang," kata Darmin.

Namun ada top reformer, yang menurut Darmin adalah China dan India. Tahun lalu China dan India rankingnya jauh lebih baik Indonesia.

"Namun, kali ini dua negara tersebut naik di atas Indonesia," tuturnya.

"Jadi sekarang China lebih baik, tapi India masih sedikit di bawah kita," imbuh Darmin.

Untuk diketahui, peringkat kemudahan berusaha Vietnam dalam laporan terbaru Bank Dunia berada di posisi 69, atau lebih baik dibandingkan Indonesia. Hanya Filipina, Kamboja, Laos, dan Myanmar yang peringkatnya di bawah Indonesia.

Dalam laporan terbarunya, Bank Dunia mencatat ada empat penurunan dari Indonesia di empat bidang dari 10 indikator yang dinilai. Keempat bidang itu adalah dealing with construction (dai 108 menjadi 112).

Kemudian protecting minority investors (dari 43 menjadi 51), trading across border (dari 112 menjadi 116), dan enforcing contracts (dari 145 menjadi 146), menurut laporan tersebut.

Baca: EODB Indonesia Turun, Bank Dunia: Tak Ada Unsur Politis

(dru/wed) Next Article Menkumham Sebut Permen Notaris Jadi Biang Turunnya EODB RI