'Investasi Asing Jeblok, Semua Gara-gara Rupiah'
Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 October 2018 17:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut salah satu penyebab turunnya nilai investasi sepanjang tahun ini adalah melemahnya nilai tukar rupiah. Selain itu, faktor lainnya dari dalam negeri adalah kurangnya kebijakan pro investasi yang 'nendang' selama 12 bulan terakhir.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan pihaknya tak bisa hanya menyalahkan faktor eksternal atas turunnya nilai investasi di dalam negeri hingga akhir September lalu. Faktor eksternal juga dinilai kurang berpihak dan menyebabkan pertumbuhan investasi menjadi lesu.
"Tentunya faktor eksternal tidak membantu, jelas tekanan rupiah mempunyai peran dalam hal ini tentunya kita positif dan juga ketidakpastian akibat perang dagang bukan tidak berperan tapi itu di luar kendali kita," kata Thomas di kantor BKPM, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Selain rupiah, menurut dia selama satu tahun terakhir belum ada lagi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang berpihak kepada pertumbuhan investasi. Bahkan ada kebijakan yang tujuannya untuk memberikan ruang investasi tapi justru dalam implementasinya lebih ketat dan ruang lingkupnya sempit sehingga tak membantu banyak dalam pertumbuhan investasi.
"Jadi sekarang kami sedang menggodok beberapa upaya terobosan untuk mengembalikan momen positif tren investasi," lanjut dia.
Menurut data BKPM, total investasi pada kuartal III-2018 turun 1,6% dibandingkan pada kuartal III-2017. Total investasi menjadi Rp 173,8 triliun di kuartal III-2018.
Dari jumlah tersebut porsi penanaman modal asing (FDI) tercatat sebesar Rp 89,1 triliun atau turun 20,2% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 111,7 triliun.
Sementara penanaman modal dalam negeri naik menjadi Rp 84,7 triliun atau 30,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 64,9 triliun.
(dru) Next Article Not Bad! Realisasi Investasi 2019 Tumbuh Double Digit 12%
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan pihaknya tak bisa hanya menyalahkan faktor eksternal atas turunnya nilai investasi di dalam negeri hingga akhir September lalu. Faktor eksternal juga dinilai kurang berpihak dan menyebabkan pertumbuhan investasi menjadi lesu.
"Tentunya faktor eksternal tidak membantu, jelas tekanan rupiah mempunyai peran dalam hal ini tentunya kita positif dan juga ketidakpastian akibat perang dagang bukan tidak berperan tapi itu di luar kendali kita," kata Thomas di kantor BKPM, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
"Jadi sekarang kami sedang menggodok beberapa upaya terobosan untuk mengembalikan momen positif tren investasi," lanjut dia.
Dari jumlah tersebut porsi penanaman modal asing (FDI) tercatat sebesar Rp 89,1 triliun atau turun 20,2% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 111,7 triliun.
Sementara penanaman modal dalam negeri naik menjadi Rp 84,7 triliun atau 30,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 64,9 triliun.
(dru) Next Article Not Bad! Realisasi Investasi 2019 Tumbuh Double Digit 12%
Most Popular