
Investasi Asing RI Jeblok ke Level Terendah dalam 3,5 Tahun!
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
30 October 2018 14:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan hasil realisasi investasi kuartal III-2018. Secara keseluruhan total investasi pada kuartal III-2018 turun 1,6% dibandingkan pada kuartal III-2017. Total investasi menjadi Rp 173,8 triliun di kuartal III-2018.
Dari jumlah tersebut porsi penanaman modal asing (FDI) tercatat sebesar Rp 89,1 triliun atau turun 20,2% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 111,7 triliun.
Sementara penanaman modal dalam negeri naik menjadi Rp 84,7 triliun atau 30,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 64,9 triliun.
Dengan capaian ini, FDI sudah jatuh untuk kedua kalinya berturut-turut di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Pada kuartal II-2018, PMA juga anjlok 12,9% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Apabila ditelusuri lebih jauh, FDI kuartal III-2018 jatuh ke level terendah dalam 3,5 tahun terakhir, atau sejak kuartal I-2015. Apabila dibandingkan per kuartal III, capaian kuartal lalu menjadi yang terlemah sejak kuartal III-2014.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengungkapkan lesunya investasi akibat banyak faktor. Di antaranya pelemahan rupiah hingga defisit neraca dagang.
"Fluktuasi nilai rupiah terhadap Dolar AS yang dipicu oleh kenaikan suku bunga AS dan penguatan dolar di pasar global, terjadinya negatif neraca perdagangan periode Januari-September 2018, perang dagang AS dengan Tiongkok dan negara lain menyebabkan investor bersifat wait and see dan menunda realisasi investasi yang sudah direncanakan sehingga realisasi triwulan III-2018 turun," demikian paparan Thomas di Gedung BKPM, Selasa (30/10/2018).
Pelaku pasar tentu perlu waspada menyusul rilis data ini. Vuruknya PMA menggambarkan situasi dunia usaha sebenarnya sedang lesu. Terutama investor asing, yang justru terlihat menghindari Indonesia. Sinyal ini tentu akan menjadi sentimen negatif di pasar keuangan dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(RHG/dru) Next Article 'RI Kecanduan Investasi Asing, Akhirnya Kena Juga Getahnya'
Dari jumlah tersebut porsi penanaman modal asing (FDI) tercatat sebesar Rp 89,1 triliun atau turun 20,2% dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 111,7 triliun.
Sementara penanaman modal dalam negeri naik menjadi Rp 84,7 triliun atau 30,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 64,9 triliun.
Apabila ditelusuri lebih jauh, FDI kuartal III-2018 jatuh ke level terendah dalam 3,5 tahun terakhir, atau sejak kuartal I-2015. Apabila dibandingkan per kuartal III, capaian kuartal lalu menjadi yang terlemah sejak kuartal III-2014.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengungkapkan lesunya investasi akibat banyak faktor. Di antaranya pelemahan rupiah hingga defisit neraca dagang.
"Fluktuasi nilai rupiah terhadap Dolar AS yang dipicu oleh kenaikan suku bunga AS dan penguatan dolar di pasar global, terjadinya negatif neraca perdagangan periode Januari-September 2018, perang dagang AS dengan Tiongkok dan negara lain menyebabkan investor bersifat wait and see dan menunda realisasi investasi yang sudah direncanakan sehingga realisasi triwulan III-2018 turun," demikian paparan Thomas di Gedung BKPM, Selasa (30/10/2018).
Pelaku pasar tentu perlu waspada menyusul rilis data ini. Vuruknya PMA menggambarkan situasi dunia usaha sebenarnya sedang lesu. Terutama investor asing, yang justru terlihat menghindari Indonesia. Sinyal ini tentu akan menjadi sentimen negatif di pasar keuangan dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(RHG/dru) Next Article 'RI Kecanduan Investasi Asing, Akhirnya Kena Juga Getahnya'
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular