China Tunda Realisasi Investasi ke RI, Ada Apa?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 October 2018 15:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi China untuk pembangunan sejumlah infrastruktur di dalam negeri tertunda realisasinya di tahun ini. Padahal seharusnya pembangunan ini sudah dilakukan pada kuartal II dan III-2018.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan proyek yang dicanangkan dalam kerja sama One Belt One Road ini semuanya tertunda padahal proyek-proyek ini memiliki skala besar dan sudah dicanangkan sejak tahun lalu.
"Proyek yang dicanangkan dalam kerja sama one belt one road itu tertunda dan itu proyeknya skala besar," kata Thomas di kantor BKPM, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Beberapa proyek tersebut antara lain pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kalimantan Utara, infrastruktur pendukung pariwisata di Sulawesi Utara, Sumatera Utara dan Bali.
Thomas menyebutkan dua proyek di Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara ini memiliki konser yang sudah matang dan diharapkan bisa dieksekusi pada kuartal keempat 2018 atau kuartal pertama 2019.
Kenapa China sampai tunda investasinya di Indonesia? Thomas tak banyak menjelasakan hal tersebut.
"Itu karena internal dan eksternal," tutur Thomas singkat.
(dru) Next Article Not Bad! Realisasi Investasi 2019 Tumbuh Double Digit 12%
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan proyek yang dicanangkan dalam kerja sama One Belt One Road ini semuanya tertunda padahal proyek-proyek ini memiliki skala besar dan sudah dicanangkan sejak tahun lalu.
"Proyek yang dicanangkan dalam kerja sama one belt one road itu tertunda dan itu proyeknya skala besar," kata Thomas di kantor BKPM, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Thomas menyebutkan dua proyek di Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara ini memiliki konser yang sudah matang dan diharapkan bisa dieksekusi pada kuartal keempat 2018 atau kuartal pertama 2019.
Kenapa China sampai tunda investasinya di Indonesia? Thomas tak banyak menjelasakan hal tersebut.
"Itu karena internal dan eksternal," tutur Thomas singkat.
China sendiri menempati posisi ke-5 sebagai negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia. Adapun pada Kuartal III-2018 nilainya mencapai US$ 483,46 juta. Nilai tersebut terdiri dari 524 proyek.
(dru) Next Article Not Bad! Realisasi Investasi 2019 Tumbuh Double Digit 12%
Most Popular