
Oktober 2018, BBM Satu Harga Pertamina Bertambah di 58 Titik
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
30 October 2018 12:30

Jakarta, CNBC Indonesia- Sampai pada 30 Oktober 2018, PT Pertamina (Persero) sudah beroperasi di 58 titik dari target 67 titik SPBU BBM satu harga tahap II di Indonesia. Dari 58 titik, ada 21 yang sudah diresmikan pemerintah.
Project Coordinator BBM Satu Harga PT Pertamina (Persero) Zibali Hisbul Masih menjelaskan, total volume BBM satu harga yang sudah disalurkan sejak Januari 2017 sampai dengan September 2017 sudah disalurkan 77.565 KL BBM, dengan rincian 55.946 KL BBM jenis Premium, dan 23.619 KL BBM jenis Solar.
Namun, Zibali mengakui, dari 58 titik tersebut, ada satu titik di Kulawi, Sigi, Sulawesi Tengah, yang terkendala pasokan, karena kena dampak gempa Palu.
"Akses ke Kulawi sampai saat ini hanya bisa untuk motor, terhambat ke sana. Tapi begitu akses jalan terbuka, penyaluran pasokan akan aktif kembali," tutur Zibali kepada media saat dijumpai di Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan, sisa sembilan titik di tahun ini ada enam titik di Sumatra, dua titik di Papua, dan satu titik di Kalimantan. Ia optimistis, dalam dua bulan ini, seluruh sembilan titik tersebut bisa beroperasi.
Zibali menuturkan, pihaknya berharap pada November ini sisa sembilan titik itu sudah bisa beroperasi.
Adapun, untuk 2019 mendatang, Pertamina menargetkan tambahan 29 titik SPBU BBM satu harga. Zibali mengatakan, pihaknya berencana untuk melakukan akselerasi delapan titik di 2019 untuk dikerjakan di 2018.
"Ini sebagai upaya untuk mempercepat realisasi program pemerintah. Tapi yang penting sekarang adalah fokus selesaikan sembilan titik di 2018," pungkas Zibali.
(gus) Next Article 2018, BBM Satu Harga Jangkau 131 Titik di Seluruh RI
Project Coordinator BBM Satu Harga PT Pertamina (Persero) Zibali Hisbul Masih menjelaskan, total volume BBM satu harga yang sudah disalurkan sejak Januari 2017 sampai dengan September 2017 sudah disalurkan 77.565 KL BBM, dengan rincian 55.946 KL BBM jenis Premium, dan 23.619 KL BBM jenis Solar.
"Akses ke Kulawi sampai saat ini hanya bisa untuk motor, terhambat ke sana. Tapi begitu akses jalan terbuka, penyaluran pasokan akan aktif kembali," tutur Zibali kepada media saat dijumpai di Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan, sisa sembilan titik di tahun ini ada enam titik di Sumatra, dua titik di Papua, dan satu titik di Kalimantan. Ia optimistis, dalam dua bulan ini, seluruh sembilan titik tersebut bisa beroperasi.
Zibali menuturkan, pihaknya berharap pada November ini sisa sembilan titik itu sudah bisa beroperasi.
Adapun, untuk 2019 mendatang, Pertamina menargetkan tambahan 29 titik SPBU BBM satu harga. Zibali mengatakan, pihaknya berencana untuk melakukan akselerasi delapan titik di 2019 untuk dikerjakan di 2018.
"Ini sebagai upaya untuk mempercepat realisasi program pemerintah. Tapi yang penting sekarang adalah fokus selesaikan sembilan titik di 2018," pungkas Zibali.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo, lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menargetkan terdapat 160 titik BBM satu harga hingga 2019. Realisasi hingga saat ini mencapai 112 titik dari tahap I di 2017 dan tahap II-2018 yang dilakukan oleh Pertamina.
(gus) Next Article 2018, BBM Satu Harga Jangkau 131 Titik di Seluruh RI
Most Popular