Waspada! Ketergantungan Masyarakat RI Terhadap Gandum Tinggi

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
29 October 2018 20:54
Saat ini sumber pangan utama masyarakat Indonesia ada dua, yakni padi dan gandum.
Foto: REUTERS/Rogan Ward
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengamat pertanian sekaligus Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menyebut adanya pergeseran konsumsi pangan masyarakat Indonesia.

Andreas menjelaskan, saat ini sumber pangan utama masyarakat Indonesia ada dua, yakni padi dan gandum. Dengan perhitungan terbaru BPS yang menurunkan angka konsumsi beras menjadi 111 kg/kapita/tahun, dia meyakini ketergantungan masyarakat terhadap gandum melonjak tinggi.

"Sehingga proporsi gandum terhadap pangan pokok kita saat ini sekitar 21,62%. Ini yang menjadi hal lain yang perlu kita pikirkan. Saat ini Indonesia tergantung pada impor gandum juga, kita nett importer 100%, nah sejauh mana simpanan gandumnya memadai," kata Andreas kepada CNBC Indonesia, Ahad (28/10/2018) malam.



Dengan demikian, ketersediaan pangan RI saat ini tidak hanya bisa dihitung dari jumlah stok akhir tahun (ending stock) beras. Andreas meyakini, ending stock gandum yang dipegang pedagang nampaknya juga perlu dimasukkan sebagai salah satu kriteria ending stock untuk merencanakan stok awal di tahun berikutnya.

"Seperti India kan menggunakan dua stok itu. Stok pangan mereka yang sama sekali tidak boleh diganggu adalah 3 juta ton beras dan 2 juta ton gandum. Stok ini harus ada dalam kondisi apapun untuk menghadapi situasi force majeur. Kita belum ada kebijakan seperti itu," jelasnya.

Andreas mengemukakan alasan mengapa stok komoditas gandum belum dimasukkan ke dalam perhitungan stok pangan pemerintah. Menurutnya, ini dikarenakan 100% dari stok gandum yang diimpor ada di tangan pedagang serta industri pangan swasta untuk bahan produksi tepung terigu, mie, dll.

"Sehingga pemerintah tidak memiliki kontrol sama sekali terhadap itu," ujarnya.

Andreas mendorong pemerintah untuk mencari mekanisme perhitungan yang tepat sehingga setidaknya dapat mengetahui dengan pasti stok akhir gandum dan beras secara nasional.


"Kedua-duanya nanti akan mengawali stok awal tahun, sehingga nanti bisa dihitung lebih cermat apakah ada potensi kerawanan pangan atau tidak pada tahun selanjutnya," pungkasnya.

(miq/miq) Next Article Ini Ketahanan Stok Pangan Saat PSBB Jabodetabek, Cukup Nggak?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular