
Blok Rokan-East Kalimantan ke Pertamina, Ini Rencana Chevron
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
25 October 2018 16:55

Balikpapan, CNBC Indonesia - Proyek minyak milik PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) satu per satu beralih ke PT Pertamina (Persero). Setelah blok Rokan, kini blok East Kalimantan-Attaka yang diserahkan dalam seremoni di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (25/10/2018).
Dengan demikian, proyek besar milik Chevron kini tersisa IDD (Indonesia Deepwater Development). Senior Vice President Policy Government and Public Affairs CPI Yanto Sianipar mengatakan, perusahaan masih tetap ingin mencari peluang eksplorasi baru dan tetap berada di Indonesia.
Lebih lanjut, Yanto menuturkan, semua peluang bisa dilihat, meski blok kecil sekalipun. Sebab, memang saat ini kondisinya seperti itu.
"Ya memang keadaan sekarang begitu, blok yang ada ukurannya belum setaraf blok Cepu, tapi semua itu tergantung tawaran dari pemerintah juga," ujar Yanto saat dijumpai dalam acara serah-terima alih kelola blok East Kalimantan-Attaka di Balikpapan, Kaltim.
Adapun, saat ini, Yanto mengakui pihaknya juga tengah fokus untuk mengerjakan proyek IDD. Saat ini rancangan terbaru proyek tersebut sudah diserahkan kepada pihak SKK Migas.
Rancangan terbaru yang dimaksud, yakni proposal yang sudah mengeluarkan blok Makassar Strait dari yang sebelumnya termasuk dalam proyek IDD tersebut. Kendati demikian, Yanto masih belum mau mengungkapkan berapa besaran investasi setelah adanya perubahan proposal ini.
"Untuk IDD, kami bicara dengan pemerintah, agar biaya-biaya dalam proyek terus ditekan. Kami masih lakukan pembahasan," kata Yanto.
(miq/miq) Next Article Mulai Besok, 'Harta Karun' Ini Resmi Jadi Milik Pertamina!
Dengan demikian, proyek besar milik Chevron kini tersisa IDD (Indonesia Deepwater Development). Senior Vice President Policy Government and Public Affairs CPI Yanto Sianipar mengatakan, perusahaan masih tetap ingin mencari peluang eksplorasi baru dan tetap berada di Indonesia.
Lebih lanjut, Yanto menuturkan, semua peluang bisa dilihat, meski blok kecil sekalipun. Sebab, memang saat ini kondisinya seperti itu.
Adapun, saat ini, Yanto mengakui pihaknya juga tengah fokus untuk mengerjakan proyek IDD. Saat ini rancangan terbaru proyek tersebut sudah diserahkan kepada pihak SKK Migas.
Rancangan terbaru yang dimaksud, yakni proposal yang sudah mengeluarkan blok Makassar Strait dari yang sebelumnya termasuk dalam proyek IDD tersebut. Kendati demikian, Yanto masih belum mau mengungkapkan berapa besaran investasi setelah adanya perubahan proposal ini.
"Untuk IDD, kami bicara dengan pemerintah, agar biaya-biaya dalam proyek terus ditekan. Kami masih lakukan pembahasan," kata Yanto.
(miq/miq) Next Article Mulai Besok, 'Harta Karun' Ini Resmi Jadi Milik Pertamina!
Most Popular