Internasional

Krisis Ekonomi, Presiden Yaman Pecat Perdana Menteri

Roy Franedya, CNBC Indonesia
16 October 2018 06:22
Yaman merupakan salah satu negara termiskin di Arab akibat perang yang berlangsung lama.
Foto: REUTERS/Fawaz Salman
Jakarta, CNBC Indonesia - PresidenĀ Yaman yang didukung koalisi dunia Barat dan negara Teluk memecat perdana menteri, Senin (15/10/2018) dan menyalahkannya atasĀ krisis ekonomi di negara yang hancur oleh perang, menurut pernyataan dari kantor berita negara SABA dan dikutip Reuters.

Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi menunjuk Maeen Abdulmalik Saeed untuk menggantikan Ahmed bin Dagher, yang akan diselidiki atas "kelalaian pemerintahnya", kata pernyataan itu.

Yaman adalah salah satu negara Arab termiskin akibat perang yang berlangsung lama, tiga perempat dari penduduknya, atau 22 juta orang, membutuhkan bantuan dan 8,4 juta berada di tepi kelaparan.

Sebagian wilayah utara Yaman termasuk ibu kota Sanaa dikendalikan oleh gerakan pemberontak Syiah Houthi utara, sementara abd-Rabbu Mansour Hadi, yang didukung koalisi militer Arab Saudi berusaha memulihkan kekuasaan.

"(Pemecatan) ini adalah hasil dari kelalaian pemerintah periode terakhir sehubungan dengan ekonomi dan layanan administrasi," kata pernyataan itu.

Maeen Abdulmalik Saeed telah menjadi menteri pekerjaan umum di kabinet, yang menjalankan tugasnya dari Arab Saudi, sejak tahun lalu.

Ahmed bin Dagher telah berselisih dengan separatis selatan dan pendukung utama mereka, Uni Emirat Arab, anggota koalisi pimpinan Saudi, yang telah memerangi Houthis sejak 2015.

Ahmed bin Dagher men-tweet ucapan selamatnya kepada Maeen Abdulmalik Saeed.

Kebanyakan warga Yaman kini tinggal di wilayah yang dikuasai Houthi, sementara pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi menguasai wilayah selatan, yang didukung oleh koalisi pasukan Arab yang dipimpin Saudi.

Mata uang Yaman, riyal, telah kehilangan lebih dari separuh nilainya terhadap dolar AS sejak dimulainya perang. Tahun lalu, pihak berwenang berusaha untuk meningkatkan likuiditas dengan mencetak uang.

Utusan khusus PBB Martin Griffiths mengatakan bulan ini bahwa PBB sedang membahas rencana darurat untuk membendung kejatuhan dan memulihkan kepercayaan ekonomi Yaman.


(roy/roy) Next Article Krisis Venezuela Bikin Suku Asli Mereka Terancam Hilang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular