Tunggu Kepastian Brexit, Nissan Tunda Negosiasi Gaji Karyawan

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
15 October 2018 20:40
Mereka menunggu Brexit lebih terang benderang.
Foto: REUTERS/Mark Blinch
Sunderland, CNBC Indonesia - Perusahaan otomotif asal Jepang, Nissan, dikenal sebagai salah satu penghasil mobil terbanyak di Inggris. Bersumber dari pabrik di Sunderland, Nissan memproduksi 1/3 dari 1,67 juta mobil baru di Negeri Big Ben.

Namun, ketidakjelasan Brexit turut berimbas kepada operasional Nissan. Baru-baru ini, Nissan menunda pembicaraan dengan staf mereka. Mereka menunggu Brexit lebih terang benderang.

London dan Brussels berharap untuk mencapai kesepakatan pada bulan depan. Tetapi produsen mobil telah menyiapkan rencana darurat jika kesepakatan tidak tercapai. Rencana itu meliputi mengubah periode shutdown, menimbun komponen dan mensertifikasi model di Uni Eropa.

Produsen mobil pada umumnya menandatangani kontrak pembayaran selama dua tahun dengan staf mereka. Nissan baru akan mulai bernegosiasi dengan karyawannya pada musim gugur ini.

"Sesuai perjanjian dengan perwakilan dari karyawan kami, negosiasi gaji 2019/2020 di pabrik dan pusat teknis kami di Inggris akan dimulai pada 2019, ketika kami memiliki kejelasan yang lebih baik tentang prospek bisnis masa depan," kata seorang juru bicara Nissan.

Bulan lalu, Nissan mengingatkan jika Brexit tidak tercapa, maka akan berimplikasi serius bagi industri Inggris. Produsen mobil khawatir pelabuhan dan penghentian jalan tol dapat memperlambat pergerakan komponen dan penyelesaian model, juga melumpuhkan output dan menambah biaya.



Langkah Porsche
Masih terkait otomotif, Porsche dikabarkan akan melantai di bursa saham. Akan tetapi Chief Financial Officer Porsche Lutz Meschke mengatakan kepada media Jerman Sueddeutsche Zeitung, Porsche perlu memikirkan cara untuk lebih menarik investor dan mitra kerja sama yang potensial.

"Setiap perusahaan perlu memikirkan, apakah masuk akal untuk menciptakan divisi yang kompetitif," ujar Meschke mengatakan kepada surat kabar tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan tentang manfaat mendaftar di bursa saham.

Aston Martin dan Ferrari telah mendapat manfaat karena melantai di bursa dan Porsche harus memikirkan agar cara-cara itu bisa membuat perusahaan lebih menarik bagi mitra kerjasama dan investor, kata Sueddeutsche.

Seorang juru bicara Porsche pada Senin mengkonfirmasi pernyataan tersebut. Ia mengatakan perusahaan saat ini tidak berencana untuk daftar atau mendaftarkan sebagian, dan keputusan mendaftar harus diambil dari tingkat perusahaan induk Volkswagen.
Tunggu Kepastian Brexit, Nissan Tunda Negosiasi Gaji KaryawanFoto: REUTERS/Michael Buholzer

(miq/miq) Next Article Mobil Porche Bill Gates Bakal Masuk Indonesia Lho

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular