Ketika Sri Mulyani Happy Neraca Dagang RI Surplus
Arys Aditya, CNBC Indonesia
15 October 2018 13:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus US$ 230 juta pada September 2018. Impor tak se-parah bulan sebelumnya di Agustus 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kegembiraannya dengan membaiknya kondisi neraca dagang tersebut.
"Senang dengan arahnya sudah mulai membaik dari sisi neraca perdagangan, terutama nonmigas. September sudah menunjukkan positif, meskipun migas masih negatif," kata Sri Mulyani di Istana Negara, Senin (15/10/2018).
Ia berharap, dengan kebijakan B-20 impor makin bisa ditahan. Sehingga di akhir tahun bisa positif lagi neraca dagangnya.
Lebih jauh Sri Mulyani mengatakan, beberapa impor yang PPh dinaikkan sudah terlihat dampaknya. Apakah akan direview lebih jauh?
"Kita lihat lah nanti, karena yang paling penting trennya sudah mulai membalik kan. Itu yang kita harapkan," tutur Sri Mulyani.
Walaupun neraca dagang membaik, Sri Mulyani menilai pertumbuhan impor masih cukup tinggi.
"Tapi impor walaupun growthnya turun, tapi yoy masih 14%, itu masih terlalu tinggi," tuturnya.
Ekspor September 2018 mencapai US$ 14,83 miliar atau tumbuh 1,7% (year on year). Sementara impor mencapai US$ 14,60 miliar atau tumbuh 14,18% (year on year).
Hal ini menyebabkan surplus neraca perdagangan sebesar US$ 230 juta.
(dru/dru) Next Article Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kegembiraannya dengan membaiknya kondisi neraca dagang tersebut.
"Senang dengan arahnya sudah mulai membaik dari sisi neraca perdagangan, terutama nonmigas. September sudah menunjukkan positif, meskipun migas masih negatif," kata Sri Mulyani di Istana Negara, Senin (15/10/2018).
![]() |
Ia berharap, dengan kebijakan B-20 impor makin bisa ditahan. Sehingga di akhir tahun bisa positif lagi neraca dagangnya.
"Kita lihat lah nanti, karena yang paling penting trennya sudah mulai membalik kan. Itu yang kita harapkan," tutur Sri Mulyani.
Walaupun neraca dagang membaik, Sri Mulyani menilai pertumbuhan impor masih cukup tinggi.
"Tapi impor walaupun growthnya turun, tapi yoy masih 14%, itu masih terlalu tinggi," tuturnya.
Ekspor September 2018 mencapai US$ 14,83 miliar atau tumbuh 1,7% (year on year). Sementara impor mencapai US$ 14,60 miliar atau tumbuh 14,18% (year on year).
Hal ini menyebabkan surplus neraca perdagangan sebesar US$ 230 juta.
(dru/dru) Next Article Virus Corona Bikin Impor dari China Anjlok di Februari 2020
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular